Padang Panjang – Dosen beserta mahasiswa dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) menelusuri jejak Buya Hamka di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Sumatra Barat.
Perjalanan spiritual dan intelektual akademisi asal Negri Jiran itu tidak hanya mengejar sejarah dan pemikiran Hamka, tetapi juga berusaha menghubungkan relevansi pemikiran beliau dengan perkembangan zaman modern.
Kedatangan rombongan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) di Kauman Muhammadiyah Padang Panjang disambut Wakil Mudir Kauman, Surya Bunawan, Kamis (31/8/2023).
Dalam pertemuan itu, Surya Bunawan menjelaskan, Buya Hamka merupakan sosok yang senang membaca sejak kecilnya. Tidak salah, Buya Hamka mampu melahirkan 116 Karya.
“Karya-karya tersebut merupakan hasil pengamatan dan perenungan terhadap alam sekitar. Pun Beliau dekat dengan Malaysia, Salah satunya adalah buku Kenang-kenanganku di Malaya,” terangnya.
Sambutan hangat yang diberikan Kauman memberikan kesan luar biasa bagi rombongan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Apalagi, mereka disambut dengan seni tradisi Minang serta Tapak Suci.
“Ada Tari-tarian dan seni beladiri tapak suci serta musik tradisional. Santunan begini, kita harapkan adik-adik mahasiswa dapat mengambil pembelajaran, bahwa pentingnya sikap santun terhadap tamu,” kata President Benevolent Malaysia, Hanapi Jamaluddin.
Menurutnya, kolaborasi spiritual dan intelektual melahirkan insan yang beradab dan berilmu. Kauman sudah mampu hadir sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi yang berkarakter.
Hanapi Jamaludin menjelaskan, pihaknya sengaja memilih Pontren Kauman Padang Panjang sebagai destinasi perjalanan. Hal itu tidak terlepas dari sejarah Kauman yang sangat lekat dengan Buya Hamka.
“Melalui kunjungan ke pondok pesantren ini, mahasiswa dapat merasakan atmosfer dan warisan keilmuan yang pernah ditekuni oleh Buya Hamka,” terangnya.