AGAM – Pengembangan seluruh elemen organisasi yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah, membutuhkan semangat dan kinerja unsur pimpinan di setiap jenjang. Tak terkecuali terhadap tumbuhkembangnya organisasi otonom (ortom) yang ada.
Seperti di wilayah kerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Agam, saat ini berkembangnya Ortom yang ada, butuh sentuhan yang lebih mengena. Salah satunya adalah bagaimana membangun eksistensi Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) di kabupaten tersebut.
“Saat ini, setelah tersusunnya kepengurusan Pimpinan Daerah (Pimda) 353 TSPM Agam pada 27 Nopember 2022 lalu, kami masih kesulitan pengadaan pelatih,” demikian disebut Efri Deswanto, ketua Pimda 353 TSPM Agam kepada awak media MenaraMu di sela-sela pertemuan sosialisasi pengembangan media informasi Muhammadiyah Sumatra Barat, Ahad, (29/10) siang.
Kata Efri yang juga Kepala SMP Muhammadiyah Bayur itu, kini dengan segala keterbatasan itu, Pimda 353 TSPM di bawah kepemimpinannya hanya memiliki satu orang pelatih.
“Sementara kebutuhan kita sangat banyak. Ada beberapa cabang latihan yang kembutuhkan kehadiran pelatih. Bila ini tidak terpenuhi, tentunya akan menjadi kendala serius terhadap pengembangan TSPM ke depan,” imbuhnya.
Untuk mengatasi kekurangan pelatih itu, pihaknya sebagai gerbong kepengurusan di Pimda 353 TSPM Agam, telah berusaha mengomunikasikan dengan Pimpinan Wilayah (Pimwil) 14 TSPM Sumatra Barat beberapa waktu lalu.
“Hasil pembicaraan dengan Pimwil 14TSPM Sumbar, kita diarahkan untuk mengajukan permintaan pelatih ke daerah yang berdekatan. Dan ini sudah kita tidaklanjuti dengan pembicaraan bersama Pimda di daerah Pariaman. Namun hingga kini belum ada follow-up,” pungkasnya.
Dirinya berharap, ke depan ada upaya bersama untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di tubuh ortom tersebut.
Diketahui, Tapak Suci sebagai salah satu ortom di Muhammadiyah, menjadi ujung tombak pembinaan karakter melalui pembelajaran beladiri pencak silat. Hal itu, bukan saja sebagai ajang mencetak para pesilat berprestasi, namun juga dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. (ni)