JAKARTA – Secara hybrid, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) gelar Tanwir Pra Muktamar di Pusdiklat PKU Muhammadiyah Jakarta yang diikuti oleh Pimpinan Wilayah (PW) IPM se-Indonesia pada Sabtu (5/8).
Busyro Muqoddas Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan, semakin besar Muhammadiyah, maka konsekuensinya semakin besar dalam mengemban amar ma’ruf nahi munkar.
Berkaitan dengan hal tersebut, terbukti dengan semakin banyak amal usaha Muhammadiyah dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang luas. Menurutnya, kaderisasi menjadi pilar muktamar. Untuk mengembangkan peradaban dalam menegakan nilai kemausiaan. Maka iman dan ilmu menjadi hal yang penting.
“Jika kamu ingin sukses dunia gunakanlah ilmu, jika ingin sukses di akhirat gunakanlah ilmu, jika ingin sukses dunia akhirat gunakanlah ilmu,” ujar Busyro.
“Melalui tanwir pra-muktamar tak lepas dari evaluasi pimpinan, maka IPM juga perlu melakukan demokrasi dengan wujud demokratis di bidang pendidikan di basis yang benar,’’ imbuhnya.
Ia pun berpesan IPM menjadi bagian penting organisasi pelajar yang mengutamakan intelektualisme. “Jangan Sampai negeri ini dikeroyok oleh orang yang sekadar mengais harta kekayaaan, tapi tidak dilakukan dengan kesadaran ilmu yang memadai,” tutur ketua PP Muhammadiyah itu.
Sebagai informasi, Tanwir ialah permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar. Adapun dalam prosesnya membahas mengenai agenda Muktamar, termasuk di dalamnya terdapat penetapan nama-nama calon formatur atau kandidasi yang nantinya akan dipercayai untuk menahkodai gagasan hasil muktamar.
Dalam sambutannya Nashir Efendi mengatakan pada Tanwir IPM, tidak hanya menjadi organisasi rutinitas yang tidak produktif. “Kunci kemajuan IPM adalah memajukan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Pembeda dari kita ialah dapat menggerakan Sumber Daya Manusia-nya untuk memajukan IPM,” katanya.
“Muktamar hybrid sama sekali tidak mengurangi substansi di dalam materi. Saya harap teman-teman dapat mendengar laporan serta memberi saran,’’ imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa perlunya gaya organisasi yang berbeda dari sebelumnya. Menurutnya, melalui tanwir ini bisa menjadi titik mula organisasi yang kredibel dan tetap ramah dalam dunia kreatif. (muhammadiyah.or.id)