BOGOR – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, lakukan kerjasama dengan Internasional Networking for Humanity (INH) di Kantor Pusat Jl. Thata Boulevard II, Cileungsi, Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selasa (17/10).
Kunjungan silaturahim dan kerjasama itu, di hadiri oleh jajaran pengurus. Dari MDMC ada Portito selaku Ketua, dan M. Hafiz Mahendra selaku Sekretaris, serta pengurus INH Ust. Luqman sebagai Presiden INH, Ust. Ibnu Manager yang membidangi Program, dan Ust. Ibnu pada bagian media.
Pada kesempatan itu Portito menyampaikan, MDMC merupakan lembaga Muhammadiyah yang sering terlibat dalam penanganan kebencanaan. Baik bencana alam, maupun non alam.
Sementara itu diketahui, INH adalah lembaga kemanusiaan yang tidak hanya fokus menyalurkan bantuan dari masyarakat untuk masyarakat secara amanah. Selain itu juga menjaring potensi kemanusiaan melalui berbagai program yang dibangun atas dasar pesan damai untuk seluruh alam. INH juga salah satu lembaga Kemanusiaan yang memiliki Kantor Cabang Resmi di Palestina.
Silaturahim dengan INH itu, bukan pertemuan pertama tetapi ini pertemuan lanjutan. Selama ini sudah tercipta hubungan harmonis sejak 2 tahun belakangan.
Disampaikan Portito, pihaknya mengenal dekat sosok Ust. Muhammad Husein yang merupakan Founder INH. Ia juga pelaku sejarah karena sudah 15 tahun di Palestina, mengikuti perkembangan yang terjadi.
Besar harapan hubungan, komunikasi yang harmosi antara kedua lembaga tetap terjalin. “Kita berharap melalui INH, masyarakat bisa kembali yakin dan percaya bahwa bantuan sumbangan dari masyarakat itu benar benar sampai untuk Palestina,” sambung Portito.
Luqman Presiden INH, pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada MDMC yang sudah jauh berkunjung dan silaturahim.
“Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan, kami di MDMC berkomitmen untuk mengatasi permasalahan ini. Muhammadiyah juga dalam sejarahnya ikut andil membela perjuangan rakyat Palestina, terutama kita umat muslim wajib memperjuangkan kemerdekaan Masjid Al-Aqsha di Al-Quds. Saat itu, KH. Abdoel Kahar Moezakir, tokoh Muhammadiyah yang juga anggota BPUPKI telah melakukannya,” lanjut Portito.
Apalagi, tukasnya, sejarah kemerdekaan Indonesia tak lepas dari bantuan mufti Palestina, Muhammad Amin Al-Husaini yang mendorong para petinggi negara arab mengakui kedaulatan Indonesia di mata dunia. Masalah Palestina juga komitmen UUD negara kita, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Diaminkan oleh Hafiz Mahendra, Sekretaris MDMC Sumbar, ia mengatakan, pada tahun 2022 lalu, pihaknya bersama Sahabat Relawan (SHARE) INH pernah melaksanakan tugas kemanusiaan ini, di wilayah Sumatera Barat khususnya.
“Pada 2019 lalu, kita menjalin kerjasama distribusi logistik darurat Covid-19, kemudian dua tahun setelahnya membawa Husein Gaza, yang telah mendedikasikan hidupnya sejak 2011 di Jalur Gaza untuk road show mengunjungi masjid, tokoh penting dan lembaga pendidikan. Saat itu kami menyampaikan salam dan informasi valid dari Gaza, Palestina tentang betapa sulit dan krisisnya kemanusiaan di wilayah yang telah diblokade sejak 2005 ini. Bahkan kata ust. Abdul Somad, Gaza adalah penjara terbesar bagi 2 juta penduduknya di muka bumi,” sebut Hafiz Mahendra.
“Harapan dan doa terus mengalir. Semoga rakyat Palestina segera merdeka, karena tidak ada kedamaian di atas muka bumi sebelum Palestina dan Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis sepenuhnya merdeka,” pungkasnya. (*/hm)