Padang – Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar mengungkapkan, Muhammadiyah merupakan organisasi yang terbuka menjalin kerjasama dengan siapapun dalam membangun kebangsaan.
“Kita sangat terbuka bekerjasama, tidak hanya soal aspek pendidikan, ekonomi serta kesehatan, namun juga ideologi keislaman,” ungkap Bakhtiar saat bersilaturahmi dengan DPP Keluarga Besar Rang Tanjuang (KBRT) Bersatu, Kamis (21/9/2023).
Turut hadir dalam silaturahmi itu, Wakil Ketua bidang hukum dan HAM, Ki Jal Tanjung dan Sekretaris bidang Ir. Arial Efendi, sekaligus sebagai sekretaris DPW KBRT Bersatu Provinsi Sumatera Barat.
Sementara dari DPP KBRT Bersatu di hadiri oleh Ketua Harian Mamanda Teguh, Wakil Ketua Harian Muhaji Irwandi, Sekretaris Jendral Mamanda Supratman, Wakil Sekretaris Jendral Mamanda Irwan.
Dalam kesempatan itu, Bakhtiar juga menyampaikan program prioritas PWM Sumbar dalam 5 tahun ke depan. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan dan penguatan persyarikatan.
“Di pendidikan, kita melakukan percepatan dan pembangunan Pondok Pesantren. Kita akan bangun 1 perguruan tinggi lagi. Kemudian untuk bidang kesehatan kita menargetkan untuk menambah 1 lagi rumah sakit,” paparnya.
Dia menyampaikan, Muhammadiyah sangat akan terbuka dengan berbagai komunitas masyarakat, ataupun organisasi yang mau bersama bergerak membangun keumatan dan juga bangsa dan negara.
Sementara Itu Supratman, menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan baik dari PWM Sumbar pada dirinya dan kawan kawan yang saat ini datang atas nama DPP KBRT Bersatu.
“Saya mengucapkan terima kasih atas sambutanya PWM Sumbar atas kunjungan kami DPP KBRT Bersatu, kami sangat merasakan senang dan terasa badunsanak,” paparnya.
Dalam pertemuan itu Supratman juga mengajak Bakhtiar dan Ki Jal Tanjung untuk ikut dalam kegiatan Silaturahim akbar KBRT Bersatu seluruh Sumatera Barat di Lubuk basung pada bulan November nanti.”
“Saya berharap kepada bapak Dr Bakhtiar dan Uda Ki Jal Tanjung untuk berkenan hadir nanti di acara silaturahim akbar KBRT Bersatu di Lubuk Basung, mari kita pupuk rasa badunsanak kita ini di sana, karena komunitas ini berbeda dengan organisasi organisasi pada umumnya,” tutupnya.(Endrio).