YOGYAKARTA – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (19/11), sepakat untuk menjalin kerja sama membangun kolaborasi dan sinergitas berkelanjutan.
Kerjasama itu dirancang dalam bentuk penguatan kelembagaan, percepatan dan pengembangan amal usaha, terutama dalam bidang pendidikan tingkat SD, SLTP dan SLTA. Hal demikian dilakukan dalam pertemuan di Lantai VIII SM Tower Yogyakarta.
Pada pertemuan tersebut di pihak PWM Sumbar hadir Bakhtiar, Zaitul Ikhlas dan Apris, masing-masing sebagai ketua, wakil ketua dan sekretaris. Sedangkan PWM DIY dihadiri Ikhwan, Arif dan Sidiq sebagai ketua, sekretaris dan sekretariat.
Menurut Bakhtiar, yang diiyakan Ikhwan Ahada dan Arif Jamali, Muhammadiyah Sumatera Barat memiliki akar sejarah yang sangat kuat dengan Muhammadiyah Yogyakarta. Hubungan yang sudah terbangun sejak masa lalu itu, ujarnya, mesti diperkuat terus dengan program-program yang lebih konkret guna percepatan dan pengembangan gerak dakwah Muhammadiyah.
Ke depan sambungnya lagi, akan dilakukan pelatihan, magang bersama dan asistensi bersama pengelola dan guru sekolah guna percepatan pengembangan termasuk juga pendampingan membangun branding sekolah.
Zaitul dan Apris menambahkan, kedua pimpinan persyarikatan ini menjadi bagian terpenting dalam sejarah dan perkembangan Muhammadiyah secara nasional sejak dulu hingga sekarang. Oleh karenanya, kata keduanya, bangunan kerjasamanya akan lebih dikonkretkan dalam berbagai bidang.
Zaitul, yang juga ketua Tim Pendirian Universitas Muhammadiyah di Tapan Pesisir Selatan mengungkapkan, kolaborasi ini merupakan perwujudan pemerataan kemajuan Muhammadiyah. Apalagi dalam menghadapi perubahan yang semakin dipengaruhi sains dan teknologi.
Sementara itu, Ikhwan yang diaminkan Arif, menjelaskan pula, kerjasama dengan Sumbar merupakan sambungan dari sejarah. Sumbar memiliki peran besar dalam pengembangan dan penyebaran Muhammadiyah, sedangkan Yogyakarta menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya.
Kini, Muhammadiyah Sumbar kembali menunjukkan geliatnya yang lebih kuat. Apalagi program-program yang dibangun sekarang sangat menyentuh pembenahan dan percepatan pengembangan amal usaha. Oleh karenanya bangunan kolaborasi dan sinergitas ini akan lebih menguatkan dan mengembangkan Muhammadiyah di kedua wilayah.
Apris, kembali menegaskan, insya Allah pasca pertemuan malam ini akan segera dirumuskan naskah MOU yang akan ditandatangani kedua belah pihak dan diharapkan mendapat support dari PP Muhammadiyah.(rel/mus)