Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Artikel · 12 Jun 2023 10:53 WIB ·

Pesan Dibalik “Tahimpik Handak di Ateh, Takuruang Handak di Lua”


 IRWANDI NASHIR
Dosen UIN Bukittinggi/
Ketua PDM Kota Payakumbuh
E-mail: irwandimalin@gmail.com. (Dok.Pribadi) Perbesar

IRWANDI NASHIR Dosen UIN Bukittinggi/ Ketua PDM Kota Payakumbuh E-mail: [email protected]. (Dok.Pribadi)

Di sebuah group WA yang mayoritas penghuninya  orang Minang di perantauan, saya membaca postingan seseorang mengirimkan dua foto yang menggambarkan negara Jepang. Yang satu Jepang tahun 1945 pasca hancur karena bom, dan yang satu lagi masih di lokasi yang sama  tahun 2021. Lalu, si penulis pesan menulis yang intinya tirulah Jepang, buanglah mental ‘tahimpik handak di ateh, takuruang handak di lua’ yang membuat orang Minang pemalas.

Saya pikir pemahaman seperti itu bentuk pandangan yang keliru terhadap pepatah ‘tahimpik handak di ateh, takuruang handak di lua’. Artinya, ketika terhimpit kita ingin di atas, ketika terkurung kita ingin keluar. Selama ini, pepatah ini sering dimaknai sebagai ‘kelicikan’ orang Minang atau sering disebut ‘galia’ sebab kalau dihimpit ingin di atas, dan jika dikurung ingin di luar.

Baca Juga:  Manhaj Tarjih Muhammadiyah Sudah Teruji

Jika pepatah ini digali terdapat  makna hakiki yang tersimpan dalam pepatah ini. Pepatah ini mengandung  pesan yang paling humanis.Pesan itu mengandung makna bahwa setiap makhluk  memiliki energi untuk mempertahankan hidup dari himpitan atau tekanan. Allah Ta’ala membekali manusia dengan sarana untuk mempertahankan hidup: pendengaran, penglihatan, dan hati (QS.23:78).

Archimedes membuat riset dengan kesimpulan  bahwa setiap benda yang mendapat tekanan akan mengeluarkan energi sebesar tekanan yang diterima benda itu.Hal yang sama juga dibuktikan oleh Newton dengan teori Aksi=(negatif) Reaksi.

Tak ada seorang pun manusia di dunia ini ‘rela’ dihimpit dan dikurung? Jangankan manusia, semut akan melawan jika terinjak.  Dalam hubungan sesama manusia hal yang sama juga terjadi. Bagi  orang yang  memiliki kelebihan dari orang lain, jangan pernah menggunakan kelebihan itu untuk menekan atau menghimpit dan mengurung, karena kelebihan itu akan menjadi bumerang nantinya. Dalam hukum ini, fungsi tekanan adalah menghasilkan kekuatan internal.Semakin besar tekanan, akan semakin besar pula power endogen (istilah untuk tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan kulit bumi) dan berakibat semakin dahsyat ‘ledakan’ yang ditimbulkannya.

Baca Juga:  Muktamar HW ke-4: Antara Harapan dan Keprihatinan

Dalam sejarah bangsa kita, kaidah ‘tahimpik handak di ateh, takuruang handak di lua’ terbukti dengan berakhirnya pentas orde baru. Orde Baru awalnya aman-aman saja. Namun, ciri khas orde baru adalah mengendalikan rakyat dengan ‘tekanan’. Lama kelamaan energi internal berubah menjadi kekuatan masal yang tak terkendali. Akhirnya orde baru tumbang juga.

Begitu arifnya nenek moyang orang Minangkabau yang meninggalkan pituah untuk anak cucunya. Sayangnya, anak cucunya banyak yang keliru memahaminya. Padahal kita diingatkan jangan pernah menindas, mengurung apa pun, apalagi sesama manusia.

Tak ada satu pun ajaran, pepatah petitih, atau filosofi dalam alam pikir budaya suatu bangsa yang sengaja untuk menjelekkan diri sendiri. Namun, ungkapan ini akan jadi ajaran licik di tangan orang yang berpandangan licik.Namun, ia akan menjadi ajaran yang arif di tangan orang yang berpandangan arif. Dan kemajuan Jepang pun turut membuktikan kearifan dalam pituah “tahimpik handak di ateh, takuruang handak di lua’. Jepang yang mendapat ‘himpitan dan kurungan’ karena dibom akhirnya ‘meledak’ menjadi negara maju.(Irwandi)

Artikel ini telah dibaca 277 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Buya ZIS Tutup Baitul Arqam PDM-PDA Pabasko

10 Desember 2023 - 18:06 WIB

Krisis Iklim: Perspektif Mindset dan Peran Agama dalam Solusinya

17 November 2023 - 16:13 WIB

Muhammadiyah, Transformasi Politik dan Keterlibatan Menjelang Pemilihan Umum

16 November 2023 - 17:02 WIB

Muhammadiyah Mendidik Kader dengan Serius dan Berjenjang

11 November 2023 - 11:43 WIB

Pura Pura Muhammadiyah

8 Oktober 2023 - 15:18 WIB

Muhammadiyah Dari Masa ke Masa Di Teluk Bayur dan Kampung Air Manis

25 September 2023 - 10:08 WIB

Trending di Artikel