YOGYAKARTA – Beberapa waktu belakangan, bermunculan pernyataan akademisi dari berbagai perguruan tinggi terkait kondisi kekinian bangsa.
Hiraunya mereka itu, termasuk pada persoalan-persoalan bangsa yang tengah menghadapi persiapan menuju Pemilu 2024 yang sepuluh hari ke depan akan dihelat. Persoalan demokrasi dan netralitas yang harus ditunjukkan oleh para petinggi negara, menjadi salah satu sorotan mereka.
Mencermati hal itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, munculnya berbagai pernyataan para guru besar dan civitas akademika dari beberapa perguruan tinggi, menunjukkan kehirauan mereka terhadap masa depan demokrasi dan masa depan Indonesia.
“Pernyataan itu merupakan seruan moral yang seharusnya direspons positif oleh penyelenggara pemilu, pemerintah, partai politik, dan semua pihak yang berkontestasi dalam pemilu 2024,” pada Sabtu (3/2) seperti dilansir laman resmi PP Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu, Mu’ti juga menegaskan, terkait dengan beberapa pernyataan yang mengatasnamakan perguruan tinggi Muhammadiyah semuanya merupakan pernyataan perseorangan atau kelompok tertentu.
“Pernyataan yang beredar saat ini bukan pernyataan resmi yang mewakili warga Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tegas Mu’ti. (*)