SIMPANG AMPEK – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasaman Barat, melalui Majlis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID), mulai pekan ketiga Desember 2023 ini, memasifkan gerakan jurnalistik warga Muhammadiyah dan jurnalis sebagai profesi.
Wakil Ketua PDM Pasbar yang membidangi Majlis MPI; Denni Meilizon menjelaskan, sebagai gerakan perdana, pihaknya akan menggelar empat angkatan pelatihan jurnalistik dan gerakan literasi.
“Angkatan pertama kita khususkan bagi pengelola kehumasan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, setelah itu berlanjut ke angkatan kedua untuk PCM dan organisasi otonom, angkatan ketiga untuk warga Muhammadiyah, dan angkatan keempat peruntukkan jurnalis sekolah dan jurnalis muda,” ujar Denni yang juga seorang penyair, penulis buku, dan penggerak literasi Sumbar itu, Senin (11/12).
Menurutnya, gerakan literasi dalam bentuk pelatihan jurnalistik itu, menjadi bagian dari kerjasama PDM Pasbar dengan media online milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Summaera Barat; MenaraMu.
Pimpinan Umum MenaraMu Dr. Bakhtiar dan Pimpinan Redaksi Musriadi Musanif merespon positif gerakan jurnalisme warga dan literasi yang dikembangkan PDM Pasbar itu. Bahkan, ujarnya, tidak saja menyediakan narasumber dan instruktur pelatihan, MenaraMu juga siap mendampingi PDM Pasbar dalam mengembangkan website sendiri, untuk menampung lebih banyak rilisan informasi.
“PDM Pasbar adalah satu dari empat program percontohan pengembangan jurnalistik, website, dan jurnalisme warga. Kita berharap, memasuki pelaksanaan program pada 2024, jumlah PDM dan AUM yang terjangkau kegiatan ini akan semakin bertambah, sehingga aktivitas keterbukaan dan penyebarluasan informasi publik tentang Muhammadiyah semakin masif,” sebut Musriadi.
Sebenarnya, kata wartawan Harian Umum Singgalang itu, Muhammadiyah adalah pelopor dunia jurnalistik jauh sebelum Indonessia merdeka, diawali dengan kehadiran Majalah Suara Muhammadiyah dan Suara Aisyiyah yang hingga kini masih eksis. Tokoh-tokoh Muhammadiyah tempo dulu, juga banyak yang jadi penulis dan pelopor jurnalisme modern Indonesia, sebutlah misalnya Fachrodin, Hamka, Ahmad Basuni, dan lain-lain.
Disebutkan, MenaraMu memang masih baru dan belum mencapai usia satu tahun, namun perkembangannya dalam mempelopori penyebarluasan informasi sangat pesat. Sajian informasinya pun semakin luas.(*)