Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

berita · 30 Jul 2023 17:44 WIB ·

PCM Batipuh Laksanakan Pengajian dan Persiapan Musyca


 Ketua PCM Batipuh Buya Khamsul Amar bersama PCA dan jajaran pimpinan cabang, usai pembentuan panitia musyca.(kiprahkita.com) Perbesar

Ketua PCM Batipuh Buya Khamsul Amar bersama PCA dan jajaran pimpinan cabang, usai pembentuan panitia musyca.(kiprahkita.com)

PADANG PANJANG – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Batipuh, melaksanakan kegiatan rapat koordinasi persiapan musyawarah cabang.

Rapat yang dilaksanakan di Gedung Sekolah Muhammadiyah Balai Kamuniang, Kecamatan Batipuh, Ahad (30/7), juga dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko).

Selain mempersiapkan musyca, pada pertemuan itu juga dilaksanakan pengajian bersama Wakil Ketua PDM Bidang Tabligh dan Tarjih Zulkifli, M.Pd. Dari PDM terlihat hadir Sekretaris Drs. H. Yandri Naga, Wakil-wakil Ketua Musriadi Musanif, S.Th.I, dan Dr. Taufik Hidayat, MA., Ketua LPCR Drs. Syafril Alwis dan Anggota Syukniadi.

Sedangkan dari PDA terlihat hadir Ketua Dra. Rusmaida Nasution, Sekretaris Dra. Dwi Dasawarsari, Wakil Ketua Dra. Fauziah Ahmad, dan jajaran pimpinan lainnya.

Baca Juga:  SMP Muhammadiyah Bayur Terima Tantangan PWM Sumbar Jadi Sekolah Unggul

“Dosa besar itu salah satunya adalah syirik. Percuma pahala yang kita dapat dalam mengurus Muhammadiyah ini, kalau kita masih melakukan tindakan-tindakan mensyarikatkan Allah, misalnya dengan mempercayai tahyul,” ujar Ustadz Zulkifli dalam pengajiannya.

Tahayul itu, menurut Zulkifli, merupakan perbuatan syirik yang hingga kini masih banyak dikerjakan, baik dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. “Percaya melaksanakan pesta pernikahan tidak boleh pada Bulan Muharram ini saja, itu sudah tindakan tahayul,” tegasnya.

Menurutnya, sebagaimana diberitakan kiprahkita.com, percaya pada waktu-waktu tertentu untuk melaksanakan pesta pernikahan itu adalah tahayul, termasuk juga menafsirkan perilaku hewan sebagai pertanda akan terjadi sesuai.

“Saya tahu, warga Muhammadiyah masih konsisten melawan tahayul, melalui agenda berkemajuan dalam berpikir. Bagi Muhammadiyah, tahayul, bid’ah dan churafat adalah persoalan mendasar yang harus dikikis dari kehidupan umat Islam,” tegasnya.

Baca Juga:  Kader Muhammadiyah Andre Saputra Terpilih sebagai PAW Wali Nagari Nanggalo Pessel

Terkait dengan pelaksanaan musyca, Ketua PCM Batipuh Buya Khamsul Amar mengatakan, panitia sudah terbentuk dan dalam dua atau tiga pekan ke depan, insya Allah musyca akan terlaksana.

“Sesuai instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, insya Allah ada Agustus ini kita laksanakan musyca. Dengan dukungan seluruh jajaran, panitia pun sudah dibentuk,” katanya.

Wakil Ketua PDM Pabasko yang membidangi pengembangan cabang, ranting, dan kaderisasi Musriadi Musanif pada kesempatan itu menginformasikan, saat ini PDM Pabasko sedangkan melakukan penataan sistem organisasi, karena sudah lebih dua tahun vakum akibat kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

“Alhamdulillah, kita tetap bersemangat dalam mengelola dan mengembangkan persyarikatan ini. Dengan terselenggaranya musyawarah cabang, maka percepatan agenda penataan organisasi akan bisa dilaksanakan dengan baik, demi kemajuan Muhammadiyah di masa yang akan datang,” ujarnya.

Baca Juga:  Keliling Bersihkan Lingkungan, Cara PPM Al Kautsar Semarakkan Milad ke-111 Muhammadiyah

Sesuai kebutuhan organisasi, katanya, maka salah satu agenda penting dalam musyca itu adalah memilih pengurus periode 2022-2027, mengevaluasi pelaksanaan program, dan menyesuaikan nomenklatur organisasi sesuai kebutuhan saat ini dan yang akan datang.

Melihat perkembangan Muhammadiyah di Pabasko akhir-akhir ini, sebutnya, maka diperlukan penyesuaian penamaan kedudukan organisasi, sehingga seirama dengan nomenklatur nama daerah di jajaran Pemkab Tanah Datar dan wilayah hukum Padang Panjang.

“Kalau musyca menyepakati, maka bisa saja kita kembangkan menjadi PCM Batipuh, PCM Batipuh Selatan dan PCM Malalo. Atau alternatif lain yang memungkinkan dan memudahkan koordinasi. Itu nanti kita serahkan kepada musyca untuk memutuskan,” katanya.(mus)

Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wirid Priodik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawa Perubahan Untuk Berkemajuan

25 Februari 2024 - 23:11 WIB

Asrama untuk Santri Baru Kauman Hampir Selesai

15 Februari 2024 - 15:56 WIB

Padang Panjang

Panti Asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah Dapat Bantuan Sembako dan Bahan Kebersihan

13 Februari 2024 - 08:52 WIB

Kabar Duka, Kabid Organisasi IPM Sijunjung Zahid Rahman Meninggal Dunia

11 Februari 2024 - 08:16 WIB

LazisMu Sumbar Bantu Gina Asriani Byksad, mahasiswa Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi/D3

10 Februari 2024 - 14:32 WIB

S.St Tanamir dan Suryati terpilih sebagai ketua PRM dan PRA Muko Jalan, Tanjung Raya

9 Februari 2024 - 22:58 WIB

Trending di AUM