Mentawai – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Drs. Marhadi Efendi membuka Musyawarah Daerah (Musyda) Terpadu ke-4 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu (17/6/2023). Musyda dipusatkan di aula Kantor Bupati Mentawai.
Walau terbilang sederhana, Musyda terpadu PDM dan PDA Mentawai tetap meriah. Selain dihadiri puluhan perwakilan cabang dan ranting, juga hadir perwakilan pemerintah daerah, forkompinda hingga organisasi masyarakat Islam.
Wakil Ketua PDM Kepulauan Mentawai, Mujammul Khair, M.A mengatakan, musyda menjadi momentum menata kembali organisasi PDM/PDA dari tingkat cabang hingga ranting.
“Dalam prinsipnya, pimpinan Muhammadiyah bersifat kolektif Kolegial. Walau demikian, secara bersama-sama kita lakukan program dan pengembangan dengan seluruh jajaran pengurus,” bebernya.
Menurutnya, PDM mentawai memiliki Program Khusus berupa Wakaf kalender. Lebih kurang 150 telah terbagikan ke masjid-masjid di Mentawai serta warga mualaf. Dan masih banyak program yang belum berjalan.
“Alhamdulillah Masjid Taqwa kita yang berada di kilometer 6 sudah ada sertifikatnya. Semua aset Muhammadiyah yang berada di Mentawai sudah memiliki legal formalnya berupa sertifikat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PDA Kepulauan Mentawai, Muniarti mengatakan, pergerakan Muhammadiyah di mentawai terus berjalan. Tidak terkecuali dengan kalangan ‘Aisyiyah.
“Dalam istilah kita di Mentawai, saina saikun simakere yang berarti perempuan dan laki-laki sama saja. Perempuan juga bisa berdiri tegak dengan para laki laki, jadi kita sebagai perempuan Aisyiyah harus mencontoh tokoh ‘Aisyiayah yang berjuang dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.
Eksistensi Muhammadiyah di Kepulauan Mentawai cukup mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Menurut Asisten III Pemkab Kepulauan Mentawai, Dul Sumarno, Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi.
“Kami berharap, Muhammadiyah dan Aisyiyah mau berjibaku membantu program kerja pemerintah Mentawai. Sesuai dengan arahan bapak bupati, kita inginkan Mentawai maju,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Sumbar, Drs. Marhadi Efendi mengingatkan, PDM dan PDA Mentawai memiliki tugas berat. Salah satu faktornya, daerah Mentawai terpisahkan dalam gugusan kepulauan.
“Jangan banyak kongko kongko, karena beban pimpinan Muhammadiyah daerah sangat lah berat. Kami harap jangan adan nama-nama titipan yang pada akhirnya membuat PDM dan PDA Kepulauan Mentawai tidak berjalan,” tegasnya.
PWM Sumbar menaruh harapan besar kepada pimpinan terpilih nantinya. Masih banyak persoalan dan tantangan yang harus diselesaikan agar dakwah Muhammadiyah terus berkembang di Mentawai.
“Semoga dengan terpilihnya nanti pimpinan yang baru bisa memberikan terobosan yang maju. Seperti pesan ketua pwm Sumbar, Dr. Bahtiar, lakukan percepatan dan pelompatan serta kemajuan,” tutupnya.(Hafiz)