Agam, MenaraMu – Sungai Batang menjadi tonggak sejarah perkembangan Muhammadiyah di Sumatra Barat. Dari daerah ini, Muhammadiyah berkembang di Sumatra Barat hingga meluas ke berbagai daerah di Indonesia.
Muhammadiyah tumbuh besar bersama tokohnya di Sumatra Barat. Mulai dari Haji Abdul Karim Amrullah, Buya Hamka serta tokoh lainnya. Dari daerah pinggiran Danau Maninjau ini, Muhammadiyah besar hingga sekarang.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Zaitul Ikhlas mengungkapkan, api dakwah Muhammadiyah harus tetap terpelihara di tanah kelahiran Buya Hamka.
“Muhammadiyah terus hadir di tengah masyarakat sebagai dakwah Rahmatan Lil ‘Alamain,” ungkap Zaitul Ikhlas melalui khutbah Jum’at di Masjid Suaada Muhammadiyah, Koto Sani, Sungai Batang, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, Muhammadiyah lahir untuk mengangkat harkat dan martabat umat, tidak hanya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, tapi juga dalam ranah sosial kemanusiaan.
Zaitul Ikhlas juga mengingatkan jamaah tentang sosok Buya Hamka, putra kelahiran Sungai Batang yang namanya harum sebagai tokoh Muhammadiyah dan ikon intelektual Muslim Indonesia. Kontribusinya dalam pengembangan Muhammadiyah dan dakwah Islam sungguh tak ternilai.
“Buya Hamka adalah teladan kita semua. Beliau adalah ulama, sastrawan, dan pemikir Islam yang pemikirannya terus menginspirasi hingga kini,” imbuhnya.
Dengan semangat Buya Hamka sebagai obor penerang, Zaitul mengajak warga Sungai Batang untuk bahu-membahu membangkitkan kembali gairah Muhammadiyah di kampung halaman mereka.
“Mari kita bersama-sama wujudkan mimpi ini,” seru Zaitul. “Jadikan Nagari Sungai Batang sebagai kampung Muhammadiyah yang unggul, yang terus berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa,” tutupnya.
Hadir dalam shalat Jumat tersebut Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Wakil Ketua Afrijal Harun, dan Ketua PDM Agam Mursyidi.(*)