Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Nasional · 15 Nov 2023 08:16 WIB ·

Mengembangkan Kepeloporan Muhammadiyah Membangun Bangsa, Kader Harus Siap


 Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam kegiatan di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Surabaya. (courtesy muhamamdiyah.or.id) Perbesar

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam kegiatan di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Surabaya. (courtesy muhamamdiyah.or.id)

SURABAYA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut, kepeloporan Muhammadiyah dalam pendidikan Islam modern jangan kalah ataupun disaingi keunggulannya oleh lembaga pendidikan lain.

Menurutnya, ketidakmauan Muhammadiyah dikalahkan atau disaingi oleh yang lain tidak dimaknai secara negatif, sebab itu adalah bagian dari berfastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

Di hadapan peserta Perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Surabaya beberapa hari lalu, Haedar berpesan supaya kepeloporan itu dijaga dan dikembangkan.

Termasuk kepeloporan Muhammadiyah dalam mendirikan Republik Indonesia. Melalui kader yang mengisi jabatan-jabatan strategis, Muhammadiyah juga harus meneruskan peran itu. Sebab perlu dicatat, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi penting yang menopang berdirinya Republik Indonesia.

Baca Juga:  Ditjen Vokasi Luncurkan Program Doktor Terapan

Peran kebangsaan tersebut, kata Haedar, telah dilakukan oleh Muhammadiyah bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Akan tetapi, di era sekarang tidak banyak kader Muhammadiyah yang mengisi jabatan-jabatan penting di elit strategis.

Pada masa Orde Baru, kader Muhammadiyah banyak bertebaran di posisi-posisi strategis. Mereka lahir dari keluarga Islam yang moderat, yang sadar akan pentingnya pendidikan, jabatan yang mereka dapatkan bukan hasil kompromi Muhammadiyah dengan penguasa.

“Dahulu ketika Orde Baru lahir, itu banyak orang Muhammadiyah bermunculan di eksekutif, legislatif, sampai yudikatif, itu hasil dari proses pendidikan yang berhasil, keluarga Muhammadiyah yang moderat,” ungkap Haedar.

Oleh karena itu, PP Muhammadiyah mendorong kader-kader terbaiknya untuk terlibat aktif di berbagai ruang-ruang publik untuk kepentingan publik, membawa aspirasi publik, dan jangan terlena dalam urusan-urusan jangka pendek. (ni/muhammadiyah.or.id)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini

23 Februari 2024 - 09:44 WIB

Ditjen Vokasi Luncurkan Program Doktor Terapan

21 Februari 2024 - 09:11 WIB

Kominfo Segera Tindaklanjuti Perpres Publisher Rights

21 Februari 2024 - 08:49 WIB

Ini Catatan Abdul Mu’ti untuk Pemilu 2024

20 Februari 2024 - 19:15 WIB

Munas Tarjih, Momentum Berkumpulnya Pakar, Ulama, dan Intelektual

19 Februari 2024 - 18:39 WIB

Cek! Tiga Agenda Penting Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan

18 Februari 2024 - 07:59 WIB

Trending di Nasional