AGAM – Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Sumatra Barat bersinergi dengan MDMC Agam, PDM-PDA Agam, PCM-PCA Tanjung Raya dan PRM -PRA Bayur dan Ortom mendirikan dapur umum di lokasi longsor, Selasa (12/12).
Hal hasil dari rapat sebelumnya dengan merumuskan sejumlah program strategis dalam pengembangan bencana di Sungai Rangeh Bayur Kecamatan Tanjung Raya.
Ketua MDMC Sumbar Portito, mengatakan, sejumlah program yaitu melakukan membetukan Posko induk MDMC di daerah yang tidak jauh dari lokasi bencana, pembentukan Posko pembantu (Dapur Umum) di salah satu rumah PRA Bayua, membuat jadwal kegiatan Posko setiap hari yang di isi oleh semua unsur PCM, PCA, PRM, PRA, dan ORTOM,
“Semua bantuan yang datang dari Muhammadiyah langsung ke Posko Induk MDMC,” katanya.
Dalam mendorong peningkatan intensitas penanganan penaggulangan bencan, PDM, PCM membuat Edaran Penggalangan Dana Bantuan ke seluruh warga persyarikatan dan Amal Usaha.
Kemudian kebijakan lanjutan bahwa penanggungjawab kegiatan ditangani MDMC Agam.
Semoga operasional Posko MDMC Agam yang salah satu kegiatannya mendirikan dapur umum untuk melayani masyarakat korban atau terdampak bencana longsor untuk memenuhi kebutuhan makan siang membantu 150 bungkus nasi untuk masyarakat terdampak.
Ketua MDMC Agam Farhan didampingi Efri Deswanto, mengatakan, untuk mendorong intensitas kegiatan, posko atau dapur umum dibantu Tenaga Relawan dari kaum ibu Aisyiyah Ranting Bayua 6 orang dan Relawan Posko 3 orang.
“Selain itu untuk mewujudkan percepatan distribusi konsumsi makanan dan lainnya di posko dibantu transportasi 1 unit Mobil Strada MDMC Wilayah,” katanya.
Ketua PDM Agam Mursyidi didampingi Sekretaris Jendrial menjelaskan, selama bencana terjadi secara intensif melakukan aksi bantuan kepada masyarakat korban longsor dengan berkoordinasi bersama BPBD Agam serta MDMC Sumbar serta komponen persyarikatan lainnya di daerah bencana.
“Kemudian saat Tim MDMC Sumbar berada di lokasi bencana, semakin diintensifkan melakukan bantuan kepada korban bencana, sehingga korban longsor tidak merasakan susah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” katanya.(mursyidi)