PONTIANAK – Lembaga Resiliensi Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat (LRB PWM Kalbar) menggelar Pelatihan Manajemen Organisasi. Kegiatan bertema “Meningkatkan Kapasitas SDM Organisasi Untuk Menuju Tertib Organisasi dalam Memperkuat Kelembagaan LRB PWM Kalbar” itu berlangsung tanggal 26-27 Agustus 2023 di Polita Aisyiyah Pontianak.
Wakil Sekretaris LRB PP Muhammadiyah, Budi Santoso, menjadi narasumber utama. Kegiatan tersebut juga dihadiri PWM Kalbar, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalbar, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA Kalbar, Lazismu PWM Kalbar dan Pimpinan LRB PWM Kalbar serta 3 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari Sintang, Kubu Raya dan Mempawah.
Ketua Ketua LRB PWM Kalbar, Bahruni Hendri mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan komunitas terkait kebencanaan dan membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapinya.
Pelatihan ini membahas tentang pengelolaan administrasi organisasi, menajemen program mitigasi dan kesiapsiagaan, respon dan pemulihan, serta monitoring dan evaluasi kesuksesan program.
“Tata kelola organisasi sangat diperlukan guna meningkatkan manajemen organisasi yang lebih akuntabel dalam melaksanakan program kemanusiaan di Kalimantan Barat,” kata Bahruni Hendri dalam rilisnya.
Menurutnya, Kalimantan Barat merupakan provinsi yang memiliki indeks risiko bencana yang tinggi seperti dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir serta potensi ancaman konflik sosial, maka pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kapasitas perlu dilakukan secara sustainable
“Agenda rencana tindak lanjut pasca pelatihan adalah percepatan program mitigasi atas resiko bencana di daerah paling rawan bencana banjir: Kab Kapuas Hulu, Kab Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau dan rawan karhutla di Kab. Sambas, Kubu Raya, Mempawah, Kayong Utara dan Ketapang,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Kalbar, Ishak Jumarang juga menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola resiliensi kebencanaan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan ketangguhan komunitas baik internal Muhammadiyah maupun komunitas umum.
“MDMC PWM Kalbar berada pada jalur yang benar sejauh ini dan memiliki semangat dalam mengabdikan diri pada aksi kemanusiaan. Hal ini ditunjukan dalam beberapa minggu ini telah mampu merespon kejadian karhutla secara cepat dan efektif dengan melibatkan berbagai pihak di internal Muhammadiyah dan berkolaborasi dengan pihak pemerintah” ujarnya.
Menurut Ishak, pelatihan 2 hari ini merupakan agenda yang sudah menjadi prioritas bagi MDMC PWM Kalbar sebagaimana amanah PWM Kalbar kepada semua majelis dan lembaga di bawah PWM Kalbar untuk tertib organisasi dan bergerak dalam aksi yang bermafaat bagi masyarakat. (**)