MENTAWAI – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat ikut menghadiri Musyawarah Daerah Terpadu ke-4 PDM dan PDA Kepulauan Mentawai, Jum’at (16/6/2023).
Keikutsertaan LRB MDMC mendampingi Wakil Ketua PWM Sumbar Drs. H. Marhadi Efendi itu tidak terlepas dari berbagai agenda penting di Kepualauan Mentawai. Salah satunya mendorong pembentukan MDMC Mentawai.
“Kepulauan Mentawai merupakan salah satu daerah zona merah megatrus. Untuk itu perlu dibentuk MDMC yang akan menjadi motor pergerakan Muhammadiyah saat terjadi bencana,” kata Ketua MDMC PWM Sumbar, Portito.
Menurut Portito, Mentawai memang menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian bagi MDMC. Tidak hanya soal mitigasi dan penanganganan berbagai bencana, namun juga terkait syiar cahaya Islam.
Bahkan, sudah semenjak beberapa tahun belakangan, MDMC berkolaborasi dengan berbagai lembaga Muhammadiyah terus menggerakkan dakwah dengan menyalurkan hewan qurban untuk kalangan mualaf di Mentawai.
“Mentawai harus menjadi perhatian bersama. Selain termasuk kawasan rawan bencana, Mentawai juga menjadi daerah yang tergolong tertinggal, terluar dan terisolir. Di sini, juga banyak saudara kita yang mualaf,” cetusnya.
Hal senada disampaikan sekretaris MDMC Sumbar, Muhammad Hafiz. Menurutnya, dengan adanya MDMC mentawai, akan menjadi perpanjangan tangan dari MDMC Sumbar dalam berbagai program.
“Dengan adanya MDMC Menatawai, apapun kejadian bencana dan lainnya, bisa kita koordinasikan dengan cepat dan tepat. Kita harap menjadi perhatian dari PDM Menatawai nantinya,” tutur Hafiz.(*)