Menaramu – Ibadah dan ekonomi merupakan hal berdampingan yang tidak bisa terpisahkan. Dengan beribadah, seorang hamba mendekatkan hubungannya dengan Allah SWT. Sementara ekonomi penting untuk keberlangsungan hidup.
Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, antara ibadah dan ekonomi memiliki korelasi kuat. Dengan ibadah yang baik dan benar, akan menghasilkan ketenangan jiwa dan pikiran.
“Dengan jiwa dan pikiran yang tenang, akan mendorong seseorang untuk lebih giat dan produktif. Selain itu, dengan didasari Ibadah, kegiatan ekonomi yang dilakukan akan membawa keberkahan,” ujar Bakhtiar, Kamis (11/1/2023).
Di sisi lain, seorang pribadi muslim juga dituntut untuk tidak melalaikan sedikitpun ibadah karena mengusahakan ekonomi. Keduanya harus seimbang, baik untuk akhirnya maupun untuk dunia.
Bakhtiar menyebutkan, Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan ekonomi. Hal ini diwujudkan dalam berbagai program kerja Muhammadiyah, seperti program pemberdayaan ekonomi umat.
“Muhammadiyah memiliki berbagai program untuk memberdayakan ekonomi umat, seperti program koperasi, BUMdes, dan UMKM. Jadi tidak hanya keagamaan, namun juga sosial keumatan,” kata Bakhtiar.
Bakhtiar mengajak seluruh umat Islam untuk memaknai ibadah secara luas, tidak hanya ibadah ritual, tetapi juga ibadah sosial dan ekonomi. Ibadah sosial dan ekonomi ini dapat dilakukan dengan membantu sesama, berderma, dan berwirausaha.
“Dengan memaknai ibadah secara luas, kita dapat mencapai kesejahteraan lahir dan batin,” pungkas Bakhtiar di sela menjalankan ibadah umroh bersama Direktur pasca sarjana (Unand) Nusyirwan Effendi.(*)