Pasaman Barat, Menaramu – Kekerasan seksual menjadi momok menakutkan bagi kalangan perempuan. Bahkan pelaku kejahatan seksual tak mengenal batas usia, gender, atau pun latar belakang sosial.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumbar, Syur’aini saat menghadiri Milad ke-111 Muhammadiyah dan pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), serta Organisasi Otonom di Kabupaten Pasaman Barat, Ahad (26/11/2023).
Menurutnya, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan perlu mendapat perhatian serius. Langkah-langkah pencegahan dinilai sangat penting dalam menekan kasus kekerasan seksual.
“Kita semua perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kekerasan seksual,” kata Syur’aini di hadapan ratusan warga Muhammadiyah.
Syur’aini menjelaskan, kekerasan seksual berdampak jangka panjang terhadap korban. Baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan waspada terhadap kekerasan seksual.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kekerasan seksual, meningkatkan peran keluarga dalam melindungi anak dari kekerasan seksual, dan memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan seksual,” kata Syur’aini.
Syur’aini juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi kekerasan seksual. Mulai dari lingkungan keluarga dan juga masyarakat.
“Kita harus saling menjaga dan melindungi satu sama lain dari ancaman kekerasan seksual. Jangan sampai kita abai sehingga korban terus berjatuhan,” tutupnya.(Endrio)