Solok – Pendidikan keagamaan menjadi program prioritas bagi SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang, Nagari Muaro Paneh, Kabupaten Solok. Siswa tidak hanya fokus belajar soal akademis, namun juga diimbangi dasar-dasar keagamaan dan praktik beribadah.
Program tersebut tidak terlepas dari ikhtiar SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang dalam membentuk siswa berkarakter dan unggul. Setiap hari, seluruh siswa diharuskan melaksanakan salat sunat duha hingga Zuhur Berjemaah.
“Saat masuk waktu duha, anak-anak menjalankan salat sunnah dulu. Nanti, pas Zuhur mereka salah berjemaah di masjid yang dekat dengan sekolah,” kata kepala SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang, Rita Andriani, S.Pd.
Kombinasi antara pendidikan dan praktik keagamaan di lingkungan sekolah membawa dampak positif terhadap anak. Selain pembiasaan diri untuk taat dan patuh dengan perintah agama, juga berdampak pada perilaku anak.
Selain program itu, SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang juga mempersiapkan anak didiknya untuk bisa menjadi da’i. Setiap hari Jumat, secara bergantian anak-anak belajar memberikan ceramah agama.
“Ini manfaatnya juga sangat luar biasa terhadap anak. Sebelum memberikan ceramah, tentunya mereka menyiapkan materi keagamaan yang secara tidak langsung mendorong mereka untuk belajar,” terangnya.
Dari program kultum Jumat itu, SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang bisa menghantarkan murid menjadi juara II da’i cilik kecamatan. Program yang digagas sudah berdampak nyata terhadap anak maupun sekolah.
Selain anak didik, guru SD Muhammadiyah Sawah Cangkiang juga berprestasi. Salah satu guru berprestasi yakni Fitriani Hijriya yang menjadi juara dalam lomba guru agama se-Kecamatan Bukit Sundi.
“Semoga ke depan, kian banyak anak dan guru yang menorehkan prestasi untuk sekolah kita. Tentunya, sekolah akan terus mendorong ke arah itu melalui program unggulan. Tapi tujuan utamanya untuk mendidik anak yang taat dan berakhlak mulia,” kata Rita.
Saat ini, SDM Sawah Cangkiang memiliki 63 orang murid. Mayoritas, merupakan anak-anak daerah sekitar. Sekolah yang cukup jauh dari pusat Nagari Muaro Paneh itu satu atap dengan TK ‘Aisyiyah Sawah Cangkiang.
“Alhamdulillah, kita cukup mudah untuk mencari murid. Dengan dukungan orang tua serta pengurus ranting Muhammadiyah, anak-anak tamatan TK langsung lanjut di SD kita,” terang Rita.
Walau berstatus sekolah swasta di bawah naungan Muhammadiyah, Rita Optimis sekolah yang berdiri sejak 1970 itu mampu bersaing dengan sekolah sederajat lainnya di Muaro Paneh.(Albert)