Padang, Menaramu – Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief, mengajak Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat untuk memperkuat tata kelola keuangan. Pengelolaan keuangan harus valid dan yang baik.
Hal tersebut disampaikan Hilman Latief dalam dialog dan silaturahim bersama PWM Sumbar di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Sumbar, Kota Padang, Ahad (21/1/2024).
Dalam arahannya, Hilman Latief menyampaikan tiga poin penting yang perlu diperhatikan Muhammadiyah dalam pengelolaan keuangan.
Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan tajdid dan Modern. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Kedua, pentingnya tata kelola keuangan yang baik dan valid. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan Muhammadiyah dilakukan secara benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ketiga, pentingnya mencatat dan mengaudit seluruh aset Muhammadiyah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa aset Muhammadiyah dikelola secara aman dan produktif.
Selain itu, Hilman Latief juga menyampaikan program gerakan infak pendidikan sebagai dana abadi. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan infak dari masyarakat untuk mendukung pendidikan Muhammadiyah.
Hilman Latief berharap program ini dapat membantu Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
Kemudian dalam kesempatan itu Bakhtiar mengatakan, Bahwa saat ini PWM Sumbar masih menunggu langkah teknis dari Bendahara PP Muhammadiyah, langkah teknis dari PP sangat dibutuhkan untuk menjadi pedoman dan acuan dalam menata kelola keuangan di PWM Sumbar.
“Kita sekarang menunggu langkah teknis dari PP Muhammadiyah, serta pedoman dalam melalukan tata kelola keuangan,” ujar Bakhtiar.
Kegiatan dialog dan silaturahim tersebut dihadiri oleh Penasehat PWM Sumbar Shofwan Karim, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris Apris, Wakil Sekretaris Jon Misfar.
Kemudian, Bendahara Najmi, Wakil Ketua Yosmeri Yusuf, Murisal, Emilzon Taslim, Ki Jal Atri Tanjung, Sobhan Lubis, M. Rifki, Suraini, Pimpinan Majelis dan Lembaga serta Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). (EF)