PADANG – Hendri Novigator, pemateri dalam Lokakarya Perkaderan IMM Sumatera Barat, menekankan pentingnya memahami perbedaan antara kader dan anggota IMM.
Menurutnya, kader IMM bukan sekedar anggota biasa, melainkan elit yang terpilih dan terbaik karena telah melalui proses pelatihan dan pembinaan yang intensif.
Hal itu ia ungkapkan dalam kegiatan Lokakarya Perkaderan IMM Sumatera Barat pada, Sabtu (3/2) yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Hendri mengatakan, kader adalah elit, terpilih, dan terbaik karena terlatih. Ia mencontohkan, seorang dokter yang telah melalui pendidikan dan pelatihan yang panjang dan berat, tentu berbeda dengan orang yang hanya memiliki pengetahuan dasar tentang kesehatan.
Hendri juga mengkritisi pola perkaderan IMM saat ini, di mana seseorang dianggap sebagai anggota IMM hanya setelah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD).
Menurutnya, seharusnya calon kader terlebih dahulu dilibatkan dalam berbagai kegiatan IMM agar mereka merasa senang dan gemar berada di IMM. Baru setelah itu mereka mengikuti DAD sebagai proses pembinaan kader yang lebih mendalam.
“Seharusnya menjelang mengikuti DAD mereka harus mengikuti kegiatan-kegiatan di IMM yang membuat mereka gembira dan senang di IMM, setelah mereka merasa berada di IMM barulah dilakukan perkaderan,” papar Hendri.
Lokakarya Perkaderan IMM Sumatera Barat ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbarui dan merumuskan sistem perkaderan IMM agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan mahasiswa.
Sebagai informasi, lokakarya tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Pimpinan Cabang IMM se-Sumatera Barat dan instruktur IMM. (EN)