YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap generasi muda bangsa belajar persatuan dalam keragaman.
Hal itu disampaikannya sekaitan peringatan 95 tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023. Tidak bisa dipungkiri, Sumpah Pemuda menjadi tonggak sejarah menunjukkan pada dunia bahwa generasi muda Indonesia memiliki kesadaran menjadi bagian utuh dari bangsa yang ingin berdaulat merdeka, dan utuh.
Sebelum Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945 dan resmi merdeka 18 Agustus 1945, Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah bersatunya kaum muda Indonesia yang dengan hati bersih menginginkan persatuan dalam keragaman untuk kemerdekaan.
“Kaum muda juga harus terus belajar berinteraksi secara inklusif. Kita berasal dari berbagai latar belakang, tetapi ketika kita ingin berbangsa-bernegara, kita ingin masuk dalam pergaulan internasional – global kesemestaan, semuanya memerlukan pengalaman dan relasi sosial kehidupan yang inklusif, pluralistik, bhineka tunggal ika,” ungkap Haedar.
“Dalam keragaman kita belajar bersatu, dalam persatuan kita menghargai perbedaan dan itu memerlukan pengalaman-pengalaman sosial yang panjang dari kaum muda,” imbuhnya.
Kepada kaum muda Indonesia sekarang, Haedar berpesan supaya mereka mencari solusi dalam kehidupan. Pemuda Indonesia harus menjadi penyelesai masalah, sehingga kehadiran pemuda memberi manfaat bagi kehidupan sekitar.
Selain itu, pemuda juga diminta untuk belajar menyelesaikan masalah dan resolusi konflik, serta belajar dalam keragaman untuk mencari titik temu harus dipupuk oleh kaum muda. Kaum muda Indonesia tidak boleh merasa cukup diri dengan yang telah diraih.
“Harus melalui perjuangan yang panjang, penuh pergumulan menuju kematangan sebagai pemilik masa depan yang bertanggung jawab bagi diri sendiri, keluarga, umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” pesan Haedar.
“Semoga kaum muda tetap bangkit, dinamis, progresif, dan memiliki kebersamaan untuk meraih masa depan,” tandas Haedar. (ni/muhammadiyahorid)