Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Berita · 4 Sep 2023 17:55 WIB ·

Hadiri Kajian Bulanan PDM Bukittinggi, Buya Irwandi Nashir Bahas 2 Aspek Penting Gerakan Muhammadiyah di Era Globalisasi


 Kajian bulanan Muhammadiyah Bukittinggi. (Dok.PDM Bukittinggi) Perbesar

Kajian bulanan Muhammadiyah Bukittinggi. (Dok.PDM Bukittinggi)

BUKITTINGGI – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bukittinggi menggelar pengajian dan pengkajian gabungan rutin di Masjid Muhammadiyah Baitul Jalal, Ahad (3/9/2023). Kegiatan itu merupakan salah satu ruh pergerakan persyarikatan.

Ketua PDM Bukittinggi, Gafnel Dt Basa mengatakan, Muhammadiyah tak ubahnya seperti satu keluarga. Ada Muhammadiyah sebagai ayahnya, ‘Aisiyah Ibundanya dan organisasi ortonom sebagai anak-anaknya.

“Agar keluarga itu tetap harmonis, perlu ada ruang untuk bertemu dan berdikusi semua anggota keluarga. Maka, ruangnya itu adalah pengajian dan pengkajian rutin Muhammadiyah dan ‘Asiyah ini tentunya sebagai wadah memperkokoh silaturrahim,” katanya.

Pengkajian Muhammadiyah diberikan oleh Ketua PDM Payakumbuh, Buya Irwandi Nashir yang memberikan tausiyah bertema “Makna dan Hakikat Ber-Muhammadiyah Ber-‘Aisyiyah di Era Globalisasi”. Doktor Ilmu Pendidikan Islam itu mendasari materi kajiannya dengan Alquran Surat Huud ayat 116-117.

Baca Juga:  1 Ramadhan 1445 H Bertepatan 11 dengan Maret 2024 M

Buya Irwandi menggaris bawahi dua aspek penting Muhammadiyah dalam pergerakkannya untuk menghadapi kemajuan zaman di era Globalisasai itu.

Pertama, Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang melewati satu abad antara lain kerena memiliki inner dynamics, yaitu kekuatan dari dalam yang melekat dengan dirinya.

“Kekuatan dari dalam itu ialah ruhiyah dan nilai-ilai dasar (core values) yang menggerakanna untuk mengambil peran sebagai mushlih (agen perbaikan),” katanya.

Kedua, ber-Muhammadiyah di era dari Solid ke Liquid. “Dalam pergerakkan Muhammadiyah harus mencair atau melebur sesuai agar mampu menjawab dinamika perkembangan zaman,” kata dosen UIN Bukittinggi itu.

Diketahui, pengajian dan pengkajian Muhammadiyah ini juga dihadiri oleh pimpinan daerah Aisiyah dan otonom selingkup Bukittinggi serta warga dan simpatisan Muhammadiyah. (Firdaus)

Baca Juga:  Jelang Pelantikan, PDM Pessel Bakal Gelar Baitul Arqom

 

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wirid Priodik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawa Perubahan Untuk Berkemajuan

25 Februari 2024 - 23:11 WIB

Panti Asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah Dapat Bantuan Sembako dan Bahan Kebersihan

13 Februari 2024 - 08:52 WIB

Musywil HW Sumbar Siap Digelar di Kampus 1 UM Sumbar

12 Februari 2024 - 15:32 WIB

Isi Waktu Libur, Santri Ponpes Al Kautsar Ikuti Seminar Pendidikan

11 Februari 2024 - 22:03 WIB

Dikukuhkan, Dafri Harweli Diamanahi Jabatan Ketua FGM Sumbar

10 Februari 2024 - 20:31 WIB

LazisMu Sumbar Bantu Gina Asriani Byksad, mahasiswa Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi/D3

10 Februari 2024 - 14:32 WIB

Trending di AUM