Solok – Muhammadiyah Kabupaten Solok akan merubah status dua sekolah madrasah tsanawiyah menjadi pondok pesantren. Sekolah tersebut yakni Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sumani dan MTsM Bukit Kili, Kecamatan Kubung.
Konversi itu sebagai langkah dalam meningkatkan kualitas amal usaha Muhammadiyah. Apalagi, kecendrungan saat ini masyarakat lebih memilih menyerahkan anak-anak mereka untuk menuntut ilmu di pesantren.
Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar mengatakan, amal usaha sekolah Muhammadiyah Kabupaten Solok harus bertransformasi sehingga bisa unggul dan menjadi rujukan pendidikan. Di Kabupaten Solok belum punya itu, kecuali amal usaha TK.
“Sekolah Muhammadiyah harus punya keunggulan. Tidak bisa biasa-biasa saja. Makanya, langkah mengkonversi sekolah Tsanawiyah menjadi pontren, akan sangat baik,” kata Bakhtiar saat kunjungan ke PDM Kabupaten Solok, Ahad (25/6/2023).
Menurut Bakhtiar, saat ini sekolah reguler tidak lagi menjadi daya tarik bagi masyarakat. Dan biasanya hanya diisi oleh masyarakat sekitar sekolah. Sementara, pesantren dengan berbagai program unggulan, lebih diminati.
“Sekarang orang tidak lagi pandang biaya soal pendidikan. Akan tetapi mutu dan kualitas dari sekolah, seperti pesantren. Selain pengetahuan, juga ada kurikulum berbasis agama Islam. Ini yang banyak dicari saat ini,” kata Bakhtiar.
Sementara itu, ketua majlis pengembangan pondok pesantren Muhammadiyah Sumbar, Hendri Novigator menjelaskan, peralihan status dari sekolah reguler menjadi pondok pesantren menjadi salah satu strategi memajukan amal usaha Muhammadiyah.
“Di Kabupaten Solok memang belum ada sekolah unggulan. Dan Konversi menjadi pontren menjadi langkah strategis menuju hal itu. Untuk konversi, perlu pembenahan dan proses administrasi ke lembaga terkait,” bebernya.
Menurutnya, dengan fasilitas yang ada saat ini, sangat memungkinkan konversi sekolah menjadi pondok pesantren. Fasilitasnya sudah ada, tinggal melengkapi berbagai persyaratan lainnya.
“Muhammadiyah harus berani mengambil langkah nyata. Kita belajar dari Al-Mumtaz, dulu hanya berasal dari mengontrak, kini sudah besar. Bukan mustahil kita lakukan juga di Kabupaten Solok,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PDM Solok, Buya Darman menyambut positif dukungan PWM untuk mengalihsatuskan sekolah Muhammadiyah menjadi pesantren.
“Gayung bersambut, ini merupakan langkah bagus dalam memajukan amal usaha Muhammadiyah. Tentunya ke depan, kita harus berkolaborasi untuk mempercepat proses ini,” tutup Buya Darman.(*)