PADANG PANJANG – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Buya H. Zaitul Ikhlas Saad (ZIS), Jumat (10/12), menutup secara resmi Baitul Arqam Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Padang Panjang Batipuh X Koto atau Pabasko.
Dalam arahannya Buya menegaskan, pimpinan adalah orang terpilih. Dengan demikian, ujarnya, tidak boleh ada alasan lagi untuk tak menjalankan amanah. “Lebih baik mati dalam mengurus Muhammadiyah, dari pada mati Muhammadiyah di tangan Anda,” ujarnya memberi motivasi.
Menurutnya, dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, para pemimpin harus mampu melakukan berbagai pendekatan, di antaranya pendekatan geografis, demografis, sosiologis, dan politis.
Selain pola pendekatan, pimpinan Muhammadiyah juga harus meyakini dan mampu mengaplikasikan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH), serta aspek-aspek ideologis lainnya yang sudah ditetapkan.
Dalam MKCH, menurut Buya ZIS, ditegaskan bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
“Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spritual, duniawi dan ukhrawi,” tegasnya.
Kepada segenap jajaran pimpinan diingatkan pula, Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam, Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko Musriadi Musanif pada kesempatan itu menyatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Majlis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK-SDI) PWM Sumbar, karena telah menugaskan tim instruktur dan narasumber terbaik untuk membimbing para peserta.
“Terima kasih tak terhingga, kami sampaikan kepada seluruh jajaran PWM, MPK-SDI, para narasumber, Master of Training (MoT) beserta seluruh tim instruktur, dan semua pihak yang telah membantu, sehingga kegiatan Baitul Arqam yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu, berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Musriadi yang juga pimpinan redaksi MenaraMu pwmsumbar.or.id itu menyatakan, dengan kesungguhan dan kesabaran tim instruktur beserta narasumber, kini ‘batere’ seluruh anggota pimpinan PDM dan PDA Pabasko sudah penuh.
Dengan demikian, imbuhnya, PDM-PDA Pabasko sudah memiliki energi yang maksimal untuk melakukan percepatan gerakan persyarikatan.
Acara diakhiri dengan pembacaan Surat Keputusan Instruktur oleh MoT Ihsan yang menyatakan, banyak di antara peserta dinyatakan lulus, tapi ada juga yang lulus bersyarat dan tidak lulus.
“Yang lulus dan lulus bersyarat harus melaksanaan melaksanakan tugas Rencana Tindak Lanjut (RTL) hingga tiga bulan ke depan. Sedangkan yang tidak lulus, harus mengikuti Baitul Arqam khusus yang nanti akan difasilitasi oleh PWM,” timpal Sekretaris MPK-SDI PWI Sumbar Jon Misfar.(*)