PADANG PANJANG – Sebagai organisasi yang berposisi sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) diharap siap untuk memimpin Muhammadiyah di masa depan.
Untuk itu, dibutuhkan usaha-usaha kreatif dan sistematis, sehingga orientasi melatih dan mempersiapkan calon pemimpin, menjadi bagian dari keseharian kegiatan IPM.
Demikian dikatakan Pj. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Musriadi Musanif, Kamis (8/2), di Kauman Padang Panjang, saat membuka Pelatihan Kader Penggerak Taruna Melati II IPM Daerah Pabasko.
“IPM adalah eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Fungsi utamanya Pelopor, Pelangsung, dan Penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah (P3AUM). IPM adalah satu-satunya organisasi kepelajaran di sekolah dan madrasah milik Muhammadiyah,” tegasnya.
Musriadi yang juga pimpinan redaksi Media PWM Sumbar MenaraMu itu menegaskan, mengingat posisi strategisnya di internal Muhammadiyah, dan percaturan kepemudaan nasional, maka IPM harus mampu menggerakkan dakwah amar makruf nahi mungkar di kalangan pelajar.
Sementara itu, terkait dengan erupsi Gunung Marapi yang hingga kini masih terjadi, Musriadi mengajak seluruh pelajar pada sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Pabasko tidak resah.
“Jangan resah. Ikuti arahan pimpinan persyarikatan dan pemerintah. Jangan terpancing hoaks atau kabar yang tak jelas ujung pangkalnya,” sebut pemegang sertifikat wartawan utama itu.
Dia mengingatkan, saat ini PDM Pabasko bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, telah membentuk Satuan Tugas MDMC Daerah Pabasko.
Melalui Satgas itu, ujarnya, Muhammadiyah sudah membagikan lebih dari 50 ribu pieces masker kepada warga, khususnya di Daerah Pabasko.
Mengingat Gunung Marapi yang masih terus erupsi dan berada pada Level III alias Siaga, tegasnya, Musriadi juga meminta kader-kader IPM siaga, bila sewaktu-waktu MDMC membutuhkan relawan atau tenaga penggerak kemanusiaan.
Ketua Pimpinan Daerah IPM Pabasko Adib Khairullah Ramadhan, bersama Ketua Panitia Fatihah Khatulistiwa melaporkan, kegiatan itu merupakan ajang pengkaderan tingkat lanjut. Untuk ikut kegiatan, tegasnya, para peserta harus sudah lulus PKTM I.
“Khusus untuk santri Pesantren Kauman, lulus PKPTMI II menjadi syarat menamatkan pendidikan. Untuk ini, kami mengucapkan terima kasih kepada mudir dan wakil mudir, karena syarat itu menjadi motivasi kuat pula bagi santri mengikuti kegiatan kita ini,” ujarnya.
Kegiatan kali ini, diikuti 45 peserta, berasal dari utusan PD IPM Pabasko, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Kota Solok.(source: warta-pendidikan.com)