DHARMASRAYA – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) membuka Musyawarah Daerah (Musyda) Terpadu Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah ke-4 Kabupaten Dharmasrya, Kamis (15/6/2023).
Ketua Panitia Musyda Terpadu Muhammadiyah Dharmasraya, Ibnu Sahid mengatakan, peserta Musyda Muhammadiyah mencapai 61 orang. Kemudian, 65 orang dari Aisyiyah, 30 orang Nasyiatul Aisyiyah.
“Terimakasih kami ucapkan atas kehadiran pimpinan wilayah dan juga ratusan warga Muhammadyah yang telah menyemarakkan Musyda terpadu ini,” katanya dalam sambutan.
Sementara itu, Ketua PDM Dharmasrya Sulhan Harahap mengatakan, Musyda ini bagian untuk menata kembali PDM hingga ke tingkat cabang dan ranting.
Saat ini, kata Surhan, baru 4 cabang Muhammadyah yang definitif di Dharmasraya. Setidaknya, ada 2 cabang lagi yang akan aktif di periode 2023-2027 mendatang.
“Kami mohon maaf Musyda ini tertunda. Alhamdulillah terlaksana di bulan Juni,” katanya.
Ketua PWA Sumbar, Syur’aini mengapresiasi gelaran Musyda Muhammadiyah terpadu di Dharmasraya. Dia berharap PDM dan PDA kompak dalam menjalankan program keMuhammadiyahan.
“Kami berharap Nasyiatul Aisyiyah menjadi kader berkarakter, berkemajuan serta memiliki iman yang tinggi kemudian berfikir tajdit, dan tidak inskusif serta menjadi wanita mulia,” katanya.
Asisten III Pemkab Dharmasraya, Khairudin mengatakan, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dia berharap kader-kader dan program Muhammadiyah bisa menjadi contoh dan tauladan umat beragama.
“Bupati sangat mensupport kegiatan Muhammadiyah karena masalah keagamaan adalah elemen penting dalam pemerintah,” katanya.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar mengatakan, Muhammadiyah akan menghadapi tantangan berat di masa depan dibandingkan masa lalu. Atas dasar itu, PDM terpilih nantinya diharuskan untuk bersinergi dan berkomitmen membesarkan persyarikatan.
“Kita cabang terbentuk, termasuk ranting dan nagari se Dharmasraya,” katanya.
Setelah terpilih nantinya PDM yang baru, kata Bahktiar, pimpinan Muhammadiyah Kabupaten harus melakukan konsolidasi dan penguatan ideologi ke cabang-cabang. Kemudian, semuanya juga diwajibkan mengikuti Baitul Arqom.
“Baitul Arqam tidak hanya untuk pimpinan, tapi juga seluruh kader Muhammadiyah, Aisyiyah,” katanya.
Pembukaan Musyda itu juga dihadiri Sekretaris PWM Apris, Wakil Ketua Yosmeri Yusuf, Marhadi Efendi dan penasehat PWM Sumbar Shofwan Karim. (Hafiz Mahendra)