Solok, Menaramu – Ranting Muhammadiyah Sungai Nanam resmi berdiri sejak 10 Januari 2021. Hadirnya Ranting di Utara Kabupaten Solok itu tidak terlepas dari sentuhan tangan dingin Dr. Bakhtiar, dosen UIN Imam Bonjol yang kini menjadi ketua PW Muhammadiyah Sumbar.
Tidak mudah memang, mendirikan sebuah ranting Muhammadiyah. Apalagi di daerah dengan kultur yang masih tradisional. Perlu strategi yang cukup matang dan pendekatan yang tak biasa.
Hal itu yang dilakukan Dr. Bakhtiar. Sebagai putra Sungai Nanam, ia paham betul dengan karakter masyarakatnya. Bakhtiar berkesimpulan, untuk masuk, Muhammadiyah harus hadir sebagai organisasi yang memberdayakan ekonomi.
“Sejak awal, saya ingin agar Muhammadiyah hadir di Nagari Sungai Nanam. Tapi organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Dr. Bakhtiar mengenang sejarah berdirinya Muhammadiyah di Sungai Nanam.
Seiring waktu berjalan, Bakhtiar akhirnya menemukan jalan. Melalui sektor pertanian. Sebab, secara umum, masyarakat di Sungai Nanam merupakan petani hortikultura. Petani di sini mayoritas masih berusia muda.
Secara perlahan, Bakhtiar kemudian menghimpun para petani muda. Rata-rata, generasi muda lebih visioner, mudah dalam menerima perubahan ke arah lebih baik. Berdirilah waktu itu, Kelompok Tani At-Tanwir Milenial.
Melalui kelompok tani ini, Dr. Bakhtiar memberdayakan para petani muda. Tidak hanya soal cara bertani yang baik dan efisien. Namun juga dengan membukakan akses modal dan pasar.
Kelompok tani At-Tanwir Milenial semakin berkembang. Kelompok yang awal mulanya berfokus pada kegiatan pertanian, kini berkembang pada kegiatan sosial, ekonomi dan keagamaan.
Bahkan, Keltan At Tanwir Milenial kini juga sudah mendirikan koperasi Baitut At-Tanwir Sungai Nanam yang berbasis syariah. Melihat peran besar Muhammadiyah, akhirnya kelompok tani bersepakat untuk mendirikan ranting Muhammadiyah di Sungai Nanam.
“Dari sanalah, akhirnya kami bersama generasi muda dan masyarakat memutuskan untuk mendirikan Ranting Muhammadiyah di Nagari Sungai Nanam,” kata Dr. Bakhtiar.
Dr. Bakhtiar berharap agar Ranting Muhammadiyah di Nagari Sungai Nanam dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup.
“Kami ingin agar Muhammadiyah bisa menjadi kekuatan sosial keagamaan, namun juga memberikan dampak nyata dalam pemberdayaan ekonomi,” kata Dr. Bakhtiar.
Hingga saat ini Ranting Muhammadiyah Nagari Sungai Nanam sudah memiliki 3 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Diantaranya; Keltan At-Tanwir Milenial, Gapoktan Surya Mandiri Sejahtera, dan Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Syariah Baitut At-Tanwir.
Ke depan diharapkan Muhammadiyah menjadi semakin eksis di Nagari Sungai Nanam, sekarang Muhammadiyah sudah memasuki fase Madinah, dimana tidak ada lagi penolakan dan pandangan miring terhadap organisasi terbesar di Indonesia tersebut.
“Justru Muhammadiyah menjadi Ormas yang sangat dihargai oleh warga Nagari Sungai Nanam saat ini. Dan ini penggeraknya adalah generasi muda,” ujar Bakhtiar.
Bakhtiar mengharapkan, proses berdirinya Muhammadiyah di Sungai Nanam bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dalam pengembangan cabang dan ranting.
“Prinsip dasarnya, Muhammadiyah harus hadir nyata secara manfaat terlebih dahulu. Baru perlahan kita ajak masyarakat dalam bermuhammadiyah,” tutupnya.(Endrio)
