Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Nasional · 4 Feb 2024 10:49 WIB ·

Bendum PP Muhammadiyah Paparkan Tata Kelola Keuangan Persyarikatan


 Prof H Hilman Latief MA PhD, bendahara umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membuka workshop penyusunan RAPBM dan sistem Informasi Akuntansi (SIA) Persyarikatan Muhammadiyah gelombang 2 oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah (Mahyuddin/PWMU.CO) Perbesar

Prof H Hilman Latief MA PhD, bendahara umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membuka workshop penyusunan RAPBM dan sistem Informasi Akuntansi (SIA) Persyarikatan Muhammadiyah gelombang 2 oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah (Mahyuddin/PWMU.CO)

“Kita sudah 100 tahun, mungkin 100 tahun sebelumnya model keuangan yang dulu sudah dianggap oke, tapi apakah masih tetap relevan dengan 100 tahun yang akan datang?” tanyanya.

Dirjen Haji dan Umroh tersebut menjelaskan tujuan workshop ini, “Workshop ini dalam rangka menyamakan persepsi dan ikut mengimbangi perkembangan yang ada di luar sana,” ungkapnya.

Tantangan kita semakin besar, kita sudah 100 tahun, yang artinya sudah mempunyai banyak aset yang kita miliki. “Meskipun kita tidak tahu betul berapa aset yang kita miliki itu, berapa triliun di Riau, berapa triliun yang ada di Sulawesi Selatan, juga berapa triliun di Jawa Barat dan berapa triliun di DIY,” jelasnya.

Baca Juga:  Pernyataan Sikap Berbagai Kampus Jelang Pemilu 2024, Ini Respons Muhammadiyah

Dia menambahkan apalah arti kekayaan tanpa mengetahui nilainya, “Kita kaya, tapi tidak tahu angka kekayaan kita, ini yang kita dorong ke depan, betapa tidak beruntungnya orang yang tahu kekayaannya, ada banyak, tetapi tidak tahu seberapa banyak, dan bingung dengan kebanyakan itu mau diapakan ke depannya,” tambahnya.

Keputusan Berdasar Data

Hilman Latief  berharap, semua pimpinan dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang dimiliki. “Data yang lama kita perbaiki, kita update, sehingga kita mempunyai sistem sebagai landasan kita,” paparnya.

Menurutnya, betapa indahnya kalau tahun depan para pimpinan rapat, sudah dashboardnya jelas, AUM-nya ada berapa, penghasilannnya berapa, anggaran kita tahun ini berapa. “Termasuk untuk operasional berapa, untuk pembangunan berapa, punya piutang berapa, yang macet hutangnya berapa, semua sudah terdeteksi,” harapnya.

Baca Juga:  Munas Tarjih, Momentum Berkumpulnya Pakar, Ulama, dan Intelektual

Dia menambahkan menjadi bendahara itu mempunyai kebijakan yang kuat, dan tim yang memadai, ada tim teknis, digital, dan workshop ini untuk mengkonsolidasi, bukan dalam konteks mengkonsolidasi mengumpulkan uangnya.

“Itu tidak penting, tidak perlu, dan belum tentu baik. Tetapi yang dikonsolidasikan itu adalah sistemnya, sistem pelaporan yang lebih standar di tiap tingkatan, sehingga kita bisa menunjukkan ke publik, kita memiliki sistem anggaran yang transparan, terbuka, dan akuntabel,” tuturnya. (source: pwmu.co)

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini

23 Februari 2024 - 09:44 WIB

Ditjen Vokasi Luncurkan Program Doktor Terapan

21 Februari 2024 - 09:11 WIB

Kominfo Segera Tindaklanjuti Perpres Publisher Rights

21 Februari 2024 - 08:49 WIB

Ini Catatan Abdul Mu’ti untuk Pemilu 2024

20 Februari 2024 - 19:15 WIB

Munas Tarjih, Momentum Berkumpulnya Pakar, Ulama, dan Intelektual

19 Februari 2024 - 18:39 WIB

Cek! Tiga Agenda Penting Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan

18 Februari 2024 - 07:59 WIB

Trending di Nasional