Padang – Wakil ketua PWM Sumbar, Yosmeri Yusuf menilai, perlu ada pembatasan masa jabatan pimpinan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Hal tersebut untuk membuka ruang regenerasi pimpinan di masa mendatang.
Menurut Wakil ketua bidang ekonomi, bisnis dan industri halal itu, selama ini belum ada ketegasan soal batas maksimal masa jabatan pimpinan amal usaha. Tak ayal, ada pimpinan AUM yang sudah puluhan tahun menjabat.
“Selama ini, batasan periodisasi di amal usaha Muhammadiyah tidak berjalan, terutama di sekolah sekolah Muhammadiyah. Bahkan ada yang sudah menjabat 25 tahun sebagai kepala sekolah,” tutur Yosmeri saat berbincang santai, Kamis (7/9/2023).
Tidak adanya batasan itu, ulasnya, menyebabkan tidak berjalannya kaderisasi pimpinan amal usaha. Ruang bagi kader muda yang potensial untuk berproses menjadi pimpinan juga terhambat.
Sejatinya, banyak kader muda Muhammadiyah yang terus lahir dan berpotensi menjadi pimpinan. Lantaran tertutupnya ruang untuk berproses, membuat mereka memilih untuk terjun ke lembaga lain yang lebih terbuka.
“Muhammadiyah Sumbar tidak kekurangan kader berkualitas sebagai pimpinan amal usaha. ruang bagi mereka yang kurang terbuka sehingga tidak bisa berproses untuk menjadi pimpinan,” tegas Yosmeri.
Tradisi lama seperti itu, kata Yosmeri, perlu dirubah agar gerak amal usaha Muhammadiyah bisa kian gesit. Kader-kader muda visioner dan berjiwa Muhammadiyah perlu mendapat kesempatan.
“Ketika kader muda yang jadi pimpinan, maka lebih energik dan visioner. Daya juangnya akan berbeda dan bisa berlari kencang untuk menghidup dan menggairahkan amal usaha, tidak hanya sekedar hidup,” tutupnya.(Endrio)