Solok, Menaramu – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Solok menggelar tabligh akbar dalam rangka Milad ke-111 Muhammadiyah, Ahad (24/12/2023), yang bertempat di Islamic Center, Koto Baru, Kabupaten Solok.
Tabligh akbar tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Barat, Bakhtiar, Ketua PDM Kab. Solok Darman, Ketua PDM Kota Solok Jalinus Hadis, dan ratusan warga Muhammadiyah Solok.
Tabligh akbar tersebut juga menghadirkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 1995 – 1998, Amien Rais, sebagai penceramah dan narasumber.
Dalam ceramahnya, Amien Rais menyampaikan keprihatinannya atas penurunan kuantitas dan kualitas umat Islam di Indonesia.
“Tahun 1990-an, jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 95 persen. Namun, memasuki abad ke-21 ini, jumlah umat Islam di Indonesia hanya 84 persen,” kata Amien Rais.
Amien Rais mengingatkan bahwa penurunan kuantitas dan kualitas umat Islam ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya gerakan islamophobia di Indonesia.
“Islamophobia adalah gerakan yang bertujuan untuk membenci dan memusuhi umat Islam. Gerakan ini telah menyebar di berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata Amien Rais.
Amien Rais juga mengingatkan bahwa islamophobia dapat mengancam eksistensi umat Islam di Indonesia.
“Bukan tidak mustahil islam ini lenyap dari Indonesia, seperti yang pernah terjadi di Andalusia,” kata Amien Rais.
Untuk mengantisipasi penurunan kuantitas umat Islam dan ancaman islamophobia, Amien Rais mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan.
“Umat Islam harus meningkatkan kualitas iman dan ketakwaannya agar tidak mudah terpengaruh oleh gerakan islamophobia,” kata Amien Rais.
Selain itu, Amien Rais juga mengajak umat Islam untuk terus berdakwah dan memperbaiki bangsa ini.
“Muhammadiyah harus terus berdakwah dan memperbaiki bangsa ini agar menjadi bangsa yang lebih baik,” kata Amien Rais.(*)