BUKITTINGGI – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan aktualisasi Al-Qur’an dalam kehidupan Muhammadiyah merupakan kunci kebangkitan Muhammadiyah.
Ungkapan itu disampaikannya saat Rapat Koordinasi Pimpinan Muhammadiyah se-Sumatera Barat, di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, pada Jum’at (3/11).
Haedar Nashir mengatakan, Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, telah mencontohkan bagaimana Al-Qur’an diaktualisasi dalam kehidupan Muhammadiyah. Ahmad Dahlan tidak hanya mengajarkan Al-Qur’an secara tekstual, tetapi juga secara kontekstual. Al-Qur’an diajarkan sebagai pedoman hidup yang dapat menjawab tantangan zaman.
“Ahmad Dahlan mengajarkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafal, tetapi juga diamalkan. Al-Qur’an harus menjadi dasar dalam membangun peradaban,” katanya.
Haedar Nashir mencontohkan beberapa aktualisasi Al-Qur’an dalam kehidupan Muhammadiyah. Misalnya, Muhammadiyah mendirikan sekolah dan universitas untuk mencerdaskan umat. Muhammadiyah juga aktif dalam bidang sosial dan kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Muhammadiyah harus terus berkomitmen untuk mengaktualisasikan Al-Qur’an dalam kehidupan. Dengan demikian, Muhammadiyah akan tetap menjadi gerakan Islam yang berkemajuan,” kata Haedar.
Dalam rapat tersebut, Haedar Nashir juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pimpinan Muhammadiyah se-Sumatera Barat.
Menurutnya, pertama, pimpinan Muhammadiyah harus memiliki komitmen untuk memajukan Muhammadiyah. Kedua, pimpinan Muhammadiyah harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ketiga, pimpinan Muhammadiyah harus memiliki integritas dan moralitas yang tinggi.
Rapat Koordinasi Pimpinan Muhammadiyah se-Sumatera Barat diikuti oleh lebih dari 100 pimpinan Muhammadiyah dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Rapat tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antar pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat. (Endrio)