Bukittinggi, Menaramu – Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyebutkan, Al Qur’an merupakan fondasi yang paling penting dalam membangun peradaban.
Hal tersebut disampaikan dalam acara peringatan Milad ke-111 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bukittinggi sekaligus peresmian gedung Menara Qur’an, Sabtu (6/1/2024) di Pondok Pesantren Mu’allimin Sawah Dangka.
Kegiatan Milad ke-111 tersebut dihadiri Sekretaris PWM Sumbar Apris, Wakil Ketua Zaitul Ikhlas, Zaim Rais, Marhadi Efendi, Bupati Agam Andri Warman, Ketua dan Anggota DPRD Agam Novi Irwan, Syaflin, Kakan Kemenag Agam, Thomas Febria, dan Ketua PDM Bukittinggi Gafnel, Dt. Basa.
Mu’ti mengatakan bahwa Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, moralitas, dan etika. Al Quran juga merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dalam membangun peradaban yang mulia.
“Al Qur’an adalah kitab suci yang paripurna. Isinya mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, muamalah, hingga akhlak,” ujar Mu’ti.
Mu’ti menambahkan bahwa Al Qur’an telah menjadi dasar bagi kemajuan peradaban Islam di masa lalu. Pada masa keemasan Islam, para ilmuwan Muslim telah menghasilkan berbagai karya besar di bidang sains, teknologi, kedokteran, dan seni. Karya-karya tersebut telah memberikan kontribusi besar bagi peradaban dunia.
“Kita harus meneladani para ilmuwan Muslim terdahulu yang menjadikan Al Qur’an sebagai landasan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujar Mu’ti. “Kita harus terus belajar dan berkarya untuk membangun peradaban yang lebih baik.”
Turunnya Al Qur’an merupakan awal dari tradisi membaca dan menulis, ia menjelaskan kondisi bangsa arab pada masa itu yang hanya terfokus pada satu keahlian saja. Seperti membaca saja
Mu’ti juga mengajak seluruh umat Islam untuk mengamalkan nilai-nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, umat Islam dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi masyarakat dan peradaban dunia.
“Mari kita bersama-sama membangun peradaban yang mulia berdasarkan Al Qur’an,” ujar Mu’ti. “Peradaban yang adil, sejahtera, dan damai,” tutup Mu’ti.(Endrio)