AGAM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) IV Koto menggelar Baitul Arqam Terpadu Muhammadiyah & Aisyiyah IV Koto, Banuhampu dan Sungai Puar di MDA Muhammadiyah Koto Tuo, Sabtu -Minggu, 3-4 Februari 2024.
Kegiatan ini mengambil Thema “Satukan Tekad untuk Meraih Ummat yang Berkemajuan”.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bukittinggi Buya Gafnel Dt. Basa, SHI. MHI menyampaikan pelaksanaan Baitul Arqam Terpadu Muhammadiyah & Aisyiyah IV Koto, Sungai Puar dan Banuhampu ini dimaksudkan sebagai pengkaderan awal serta membekali Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dalam menjalankan roda persyarikatan yang Islami dan Muhammadiyin serta modal dalam mengembangkan persyarikatan di tingkat cabang.
Ketua Panitia Baitul Arqam Terpadu Efrizal, MA yang juga Sekretaris PC Muhammadiyah IV Koto melaporkan, jumlah peserta yang mengikuti Baitul Arqam Terpadu ini berjumlah 52 peserta, 7 Narasumber.
“Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB, Sabtu 3 Februari sampai pukul 13.00 WIB Ahad 4 Februari 2024,” katanya.
Adapun agenda pembelajaran Muqaddimah AD/ ART Muhammadiyah disampaikan ustadz DR. Fauzan, M. Ag, Matan Keyakinan dan Cita- cita Muhammadiyah oleh ustadz DR. Iswantir, M. Ag, Risalah Perempuan Berkemajuan oleh ustazah Hj. Irna Ardiati. M. Pd, Tuntunan Ibadah Tarjih oleh ustadz Utama Wardi. MH, Pengembangan Cabang dan Ranting oleh Gafnel Dt. Basa, SHI. MHI dan Tata Kelola Keuangan oleh Yayan Adi Syaputra, SE serta di Sekolah Tahfiz Al-Mubarak lantai II sbg tempat istirahat dan tidur.
Ketua PCM Muhammadiyah IV Koto Buya Zulfikar El Ridho St. Mantari, SE menyatakan merasa terhormat, bahagia serta bersyukur bahwa PCM Muhammadiyah IV Koto diamanahkan sebagai Ketua Panitia dan lokasi pelaksanaan Baitul Arqam Terpadu Muhammadiyah & Aisyiyah IV Koto, Banuhampu dan Sungai Puar.
“Ini merupakan prestasi dalam Bermuhammadiyah, semoga para peserta bisa menerima semua materi, menghayati serta menyerapnya untuk diaplikasikan di cabang maupun Amal Usaha Muhammadiyah nantinya,” katanya .
Tentunya hasil pengkaderan ini bermanfaat jika sudah selesai dan kembali ke cabang masing- masing.
Muhammadiyah saat ini butuh Pimpinan Cabang yang paham Islam dan Muhammadiyah, pimpinan yang sadar arti amanah sebagai pengurus.
Diharapkan kepada para peserta jika sudah kembali ke cabangnya bisa bekerja dengan sungguh- sungguh, taat aturan serta bisa menjalankan roda persyarikatan dengan gembira, cerdas dan berkemajuan, saling melengkapi dan berbuat mengembangkan persyarikatan. (ZERH)