PEKANBARU, kiprahkita.com – Puluhan peserta Training of Trainer (ToT) Fasilitator Bimtek Dai Komunitas Regional 1 Sumatera, terlihat mengikuti kegiatan penuh gembira, di bawah bimbingan Master of Training Dr. Tohirin Sammiharja dan tim.
Sedangkan narasumbernya Ketua LDK PP Muhammadiyah Moch. Arifin, SM. Ag., Sekretaris Dr. Suhardin, M. Pd. Tohirin, Mufid, M. Si. dan Kamarruzaman . Kegiatan berlangsung 19-21 Januari 2024, di Asrama Haji Provinsi Riau; Pekanbaru.
Arifin menjelaskan, usai mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan dapat menggerakkan tenaga penggerak dakwa komunitas di wilayah masing-masing.
“Kita berharap, gerakan dakwah komunitas di daerah-daerah. Setelah pelatihan ini, diharap LDK PWM menindaklanjuti dengan melaksanakan bimtek bagi dai komunitas,” ujarnya
Di bawah bimbingan trims instruktur, pelatihan ini jadi menarik, karena metodenya tidak tutorial semata, tetapi juga dilaksanakan dengan cara cara kreatif, termasuk diskusi kreatif, dan eksplorasi potensi peserta dengan cara gembira.
Dengan cara itu, peserta terlihat senantiasa happy, partisipasi peserta terlihat sangat tinggi, dan diskusi-diskusi berjalan dengan gembira
Suhardin saat menyajikan materi pada salah satu sesi menegaskan, dakwah komunitas dalam Muhammadiyah, bukanlah konsep dan Gerakan baru bagi persyarikatan Muhammadiyah.
Esensi dakwah Muhammadiyah semenjak awal adalah dakwah komunitas dalam bentuk jamaah khusus yang dikembangkan oleh pendiri Muhammadiyah dalam bentuk jamaah wal’ashri kemudian dilanjutkan dengan kajian al-ma’un, dimana sasaran utama kiyai adalah para pedagang dan pengusaha batik pada komunitas atas, sehingga dengan itu sang kiyai mendirikan lembaga pendidikan dan lembaga pelayanan sosial.
Menurutnya, seiring dengan perkembangan kehidupan sosial dakwah lebih banyak dilaksanakan dalam bentuk taklim dan tabligh.
Tentu corak ini bagian dari pelaksanaan dakwah yang tetap dibutuhkan dan efektif dalam memberikan pemahaman keislaman. Tetapi segmen komunitas yang dahulu dikembangkan dalam bentuk Gerakan jamaah dan jamaah dakwah perlu di inovasi dan direformulasi dalam bentuk dakwah komunitas.
“Di antara komunitas yang sangat membutuhkan Garapan dakwah adalah komunitas kelas atas, para pengusaha besar, elit bangsa, para pejabat, politisi dan birokrat,” tegasnya.
Mereka, sebut Suhardin, sangat membutuhkan pendekatan khusus dalam memberikan bimbingan keagamaan, tentu pendekatan yang mereka butuhkan adalah event yang memberikan aktualisasi terhadap personality masing-masing mereka.(kiprahkita.com)