Limapuluh Kota, MenaraMu – Raut penuh haru menghiasi wajah Yasri Joni, guru mengaji di Nagari Gurun, Kecamatan Harau. Pria paruh baya itu tak kuasa menahan air mata bahagianya, tatkala menyaksikan Rumah Quran Al Ikhlas berdiri kokoh dan indah.
Ahad (3/12/2023) menjadi hari bersejarah bagi suami Fatmawati tersebut. Betapa tidak, rumah Quran yang diidamkannya sejak 10 tahun lalu silam kini bisa terwujud. Di sini, ia menemukan “surganya”, mengajar anak-anak mengaji dan ilmu agama.
Tepat 21 hari lalu, rumah Quran yang berdiri di Jorong Gurun tersebut dirobohkan. Bangunannya sederhana berbahan kayu, sudah termakan usia. Dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu juga sudah bolong.
Lazis Muhammadiyah (LazisMu) Kabupaten Limapuluh Kota bersama masyarakat bahu membahu membangun kembali rumah harapan Yasri Joni. Hanya 3 minggu, rumah yang dulu tua dan rusak kini berubah menjadi baru dan nyaman.
“Alhamdulillah. Tak disangka. Dalam 21 hari rumah Quran yang saya impikan selama 10 tahun bisa selesai,” ujarnya sambi menjabat tangan H.Saiful, Ketua Lazismu Kabupaten Limapuluh Kota.
Di balik rasa bahagianya, Yasri Joni tak henti bersyukur kepada Allah SWT. Lembaga dan orang baik hadir mewujudkan mimpi yang telah lama bersarang di kepalanya.
Rasa bahagia itu juga mengalir ke orang-orang yang hadir. Mulai dari Wali Nagari Gurun, Taslimi Pratama, dan sejumlah tokoh masyarakat sekitar.
“Terimakasih kepada Lazis Muhammadiyah Kabupaten Lima Puluh Kota yang ikut berjuang melalui media sosial untuk merealisasikan cita-cita saya ini. Kemudian juga kepada para donatur, semoga menjadi amal ibadah,” tuturnya bangga.
Ketua Lazis Muhammadiyah Lima Puluh Kota, H. Saiful, berharap, Rumah Qur’an yang telah selesai dibangun kembali oleh Lazis Muhammadiyah bersama masyarakat bisa segera kembali termanfaatkan.
“Dengan rumah Qur’an baru, semangat baru. Semoga kian ramai dengan anak-anak mengaji. Terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu pembangunan kembali Rumah Quran ini,” tutupnya.
H. Saiful juga memberikan apresiasi khusus terhadap Yasri Joni dan istri yang mendedikasikan diri untuk mengajar mengaji di Jorong Gurun. Tak banyak orang yang bisa dan mau untuk menjadi pendidik.(IN)