Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

Nasional · 19 Nov 2023 09:05 WIB ·

111 Tahun Muhammadiyah Membangun Bangsa Indonesia, Ini Ajakan Haedar Nashir


 Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Milad 111 Muhammadiyah. (courtesy muhammadiyah.or.id) Perbesar

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di Milad 111 Muhammadiyah. (courtesy muhammadiyah.or.id)

YOGYAKARTA – Di usia 111 tahun, Muhammadiyah telah tersebar di 35 Provinsi di Indonesia dan memiliki cabang di 30 negara.

Sementara itu, jumlah amal usaha yang dimiliki, antara lain 172 Perguruan Tinggi (terdiri dari 83 Universitas, 53 Sekolah Tinggi, 36 bentuk lainnya), 122 (plus 20 RS dalam proses pembangunan), 231 klinik, 5345 Sekolah/madrasah, 440 pesantren, 1.012 Aumsos (panti asuhan, dll), 20.465 aset wakaf, dan sedikitnya lahan seluas 214.742.677 m2.

Kiprah kemanusiaan di dunia internasional juga telah dilaksanakan di berbagai negara, misalnya Palestina, Filipina, Rohingya-Myanmar, Pakistan, Cox Bazar-Bangladesh, Maroko, Turki, Nepal, Sudan, Libya, Yordania, dan Lebanon.

Menariknya, kiprah Muhammadiyah tersebut merata dilaksanakan oleh organisasi otonomnya (ortom), termasuk oleh gerakan perempuan ‘Aisyiyah yang telah memelopori emansipasi perempuan di Indonesia dengan 20.000 lebih TK/PAUD, dan 3 Universitas.

Baca Juga:  Abdul Mu'ti: Al Qur'an Fondasi Membangun Peradaban

Semua kiprah tersebut, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, merupakan bukti keberkahan dan kesuksesan Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan terbesar di dunia, sebagaimana pujian ilmuwan ternama dari Boston University Amerika Serikat, Robert W Heffner.

“Di bawah bayangan saya, Muhammadiyah merupakan kunci karenanya Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil menjalankan amal sosial dan amal agamis yang boleh diamati sebagai model untuk seluruh dunia, tidak untuk organisasi muslim saja, tapi juga orang lain di negara-negara lain,” kata Haedar mengutip ucapan Heffner yang disampaikan pada Pengajian Ramadan Muhammadiyah pada 2021 yang lampau.

“Muhammadiyah terus berkiprah sentrifugal menjadi pelopor kemajuan. Di sebagian kawasan terjauh, ketika negara dan ormas lain belum hadir, Muhammadiyah hadir menebar kemaslahatan bagi seluruh warga bangsa tanpa mengenal batas agama, suku, ras, golongan, dan sekat-sekat sosial-politik,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kominfo Segera Tindaklanjuti Perpres Publisher Rights

Dalam pidato Resepsi Milad 111 Tahun Muhammadiyah di UMY, Sabtu (18/11), Haedar lalu mengajak warga Persyarikatan mensyukuri anugerah 1,1 abad Muhammadiyah dengan merawat gerakan dan melipatgandakan amal saleh.

“Rasa syukur hanya kepada Allah karena atas anugerah-Nya organisasi Islam warisan berharga Kyai Haji Ahmad Dahlan ini terus dijaga ruh gerakannya dalam menjalankan misi utama dakwah dan tajdid menuju terwujudnya Khaira Ummah,” kata Haedar.

“Karenanya menjadi keliru dan tidak adil manakala kehadiran Muhammadiyah hanya diukur dengan parameter jumlah anggota dan lumbung suara politik lima tahunan.

Muhammadiyah mesti ditempatkan sebagai kekuatan strategis bangsa yang keberadaannya mesti ditakar dari kontribusinya yang signifikan dalam usaha membebaskan, memberdayakan, mencerdaskan, menyejahterakan, mencerahkan, serta memajukan kehidupan bangsa,” imbuhnya. (ni/muhammadiyah.or.id)

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini

23 Februari 2024 - 09:44 WIB

Ditjen Vokasi Luncurkan Program Doktor Terapan

21 Februari 2024 - 09:11 WIB

Kominfo Segera Tindaklanjuti Perpres Publisher Rights

21 Februari 2024 - 08:49 WIB

Ini Catatan Abdul Mu’ti untuk Pemilu 2024

20 Februari 2024 - 19:15 WIB

Munas Tarjih, Momentum Berkumpulnya Pakar, Ulama, dan Intelektual

19 Februari 2024 - 18:39 WIB

Cek! Tiga Agenda Penting Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan

18 Februari 2024 - 07:59 WIB

Trending di Nasional