PADANG – “Program Gerakan Infak Pendidikan 111 (GIP 111), merupakan bagian penting dari Milad ke-111. Kita di Sumatra Barat mesti menyukseskannya.”
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, Dr. Bakhtiar, MA, sekaitan dengan surat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor : 2/INS/I.0/B/2023 tertanggal 07 November 2023 tentang GIP 111, Kamis (9/11) kepada MenaraMu.
Disampaikan Bakhtiar GIP 111, yang merupakan langkah awal untuk mendirikan Muhammadiyah Endowment Fund atau dana abadi Muhammadiyah, harus mendapat dukungan dari seluruh elemen persyarikatan. “Ini langkah baik yang diluncurkan oleh PP Muhammadiyah, kita di daerah perlu menyikapinya dengan menjalankannya sesuai alur yang telah ditetapkan,” jelas Bakhtiar.
Lebih jauh Bakhtiar menjelaskan, GIP 111 adalah bukti kepedulian semua unsur persyarikatan terhadap dunia pendidikan. “Hal itu jelas termaktub dalam lampiran surat PP Muhammadiyah, GIP 111 ditujukan untuk revitalisasi amal usaha pendidikan,”terangnya.
Gerakan infak pendidikan ini, sambung tokoh nomor satu di Muhamamdiyah Sumbar itu, tentunya terobosan baru bagi Muhammadiyah yang diorganisir, dimobilisasi dan dikelola secara lebih baik, sehingga potensinya lebih besar dan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat fundamental.
“Apalagi, pilar pendidikan sudah menjadi konsennya Muhammadiyah bersama dengan pilar kesehatan dan ekonomi. Tambah lagi, lembaga pendidikan Muhammadiyah belum sama keadaannya. Ada yang sudah maju dengan segala kelengkapan sarana dan prasaranya. Ada pula yang mengarah dan tumbuh ke arah yang lebih maju. Selain itu, ada pula yang keadaannya masih perlu penanganan khusus,” paparnya.
Oleh karenanya, lanjut Bakhtiar, gerakan infak pendidikan tersebut perlu mendapatkan dukungan dan menyukseskannya oleh level pimpinan, warga, dan simpatisan Muhammadiyah.
Diketahui, tujuan penggalangan dana melalui GIP 111, diarahkan pada revitalisasi dan percepatan pembangunan sarana dan prasarana lembaga pendidikan yang sangat mendesak.
Di samping itu juga untuk memberikan subsidi atau gaji guru di daerah miskin dan terpencil atau lembaga pendidikan yang lemah. Berikutnya adalah untuk mempercepat peningkatkan daya saing dan pembangunan pusat keunggulan. (ni)