Padang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Barat mengagendakan pengkajian Bulanan bagi pimpinan 19 dan juga pimpinan organisasi otonom serta amal usaha.
Pengkajian tersebut dijadwalkan setiap hari jumat malam di Surau Buya Radhin, Gedung Dakwah Muhammadiyah. Agenda ke gkajian itu diharapkan mendorong penguatan ideologi pimpinan Muhammadiyah.
“Pengkajiannya terbagi atas dua, pertama Pengkajian khusus pimpinan 19, kemudian pengkajian khusus pimpinan wilayah, organisasi otonomndan amal usaha Muhammadiyah tingkat wilayah,” ungkap Sekretaris PWM, H. Apris.
Selain pemantapan ideologi, pengkajian bulanan PWM Sumbar juga sebagai media untuk memperkuat karakter ulama-ulama hingga mubalig yang ada di lingkungan Muhammadiyah sehingga lebih berkiprah di tengah masyarakat.
“Selama ini, Muhammadiyah lebih condong bergeser ke akademisi, itu penting namun kita juga harus memunculkan sosok ulama di lingkungan Muhammadiyah Sumbar,” papar Apris.
Apris menegaskan, Muhammadiyah di Sumbar memiliki sosok-sosok ulama yang kharismatik di masa lalu. Mulai dari Buya HAMKA hingga Buya Radhin, perlu ke depannya melahirkan sosok ulama yang juga berpengaruh di masyarakat.
“Tentunya kita mengharapkan, muncul sosok-sosok ulama-ulama dan pimpinan Muhammadiyah yang menjadi kebanggaan dan juga contoh bagi warga Muhammadiyah dan juga masyarakat Sumbar,” tutupnya.(Endrio)