PADANG PANJANG – Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar pameran dengan menampilkan 32 karya kreativitas karya para santri, Sabtu (26/8/2023). Mereka mengubah barang-barang bekas menjadi karya yang bermanfaat.
Mudir Kauman, Derliana mengapresiasai para siswa yang terlibat dalam pameran tersebut. Dia meyakini bahwa karya-karya yang dipamerkan hari ini merupakan hasil dari kerja keras dan inovasi.
“Setelah satu minggu mengerjakan proyek-proyek ini, para santri siap untuk mempresentasikannya dalam bahasa Arab dan Inggris. Para juri akan mengunjungi setiap stan untuk menilai hasil karya dan kemampuan dalam menjelaskan tentang karya tersebut,” katanya.
Menariknya, semua proyek atau karya yang dihasilkan para siswa, akan dibeli oleh pihak Pontren Kauman Padang Panjang. “Pendapatan dari penjualan itu ditabung untuk mendukung karya-karya bulan September,” ujarnya.
Karya tersebut dihasilkan oleh siswa kelas VII, VIII, X, dan XI. Salah satunya adalah pupuk organik yang terbuat dari kulit bawang putih dan bawang merah. Kemudian, ada juga kreasi apron yang dibuat dari plastik daur ulang dan kain perca.
Ada pula karya di bidang kuliner, di mana para santri menciptakan kreasi kue unik menggunakan nasi. Ada juga masker wajah dari kulit telur, ecoenzym, plakat, Goodie bag dari perca, Sabun dari minyak jelantah, lampion, modern calender dan lainnya.
Menurut Derliana, pameran ini merupakan bukti nyata bahwa dengan kecerdasan dan inovasi, barang bekas yang sering diabaikan dapat diubah menjadi produk yang bernilai tinggi.
Selain itu, karya itu juga memberikan peluang kepada para santri untuk berbicara dalam bahasa asing dan mempresentasikan karya mereka dengan percaya diri di depan para juri dan pengunjung pameran.
Senada dengan itu, Yuliar mengatakan, kreatifitas hari ini merupakan pintu untuk membuka jiwa-jiwa entrepreneur. “Karya yang dihasilkan memiliki nilai jual, yang nantinya bisa digunakan menjadi cinderamata bagi tamu-tamu yang datang ke Pontren Kauman,” jelasnya.
Santri kelas X, Qolbi mengaku senang dengan kegiatan pameran tersebut. “Capek tapi bisa memberikan ruang berkreasi dan menyalurkan imajinasi. Lalu dengan adanya presentasi Bahasa Inggris dan Arab memacu meningkatkan Bahasa asing,” ujarnya. (AN)