Painan – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat menggelar Baitul Arqam Terpadu. Agenda itu sebagai langkah pembinaan ideologi dan kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah.
Baitul Arqam tersebut dibuka langsung ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, Dr. Bakhtiar. Hadir Sekretaris PWM, Drs. H. Apris dan Tim Master of Training dari Provinsi Sumatera Barat.
Ketua PDM Pessel, H. Aprisal, M.Ag menyampaikan apresiasi terhadap semangat pimpinan dan jajaran dalam mengikuti Baitul Arqam. Menurutnya, Baitul Arqam sangat penting untuk pengembangan organisasi ke depannya.
“Terimakasih kepada seluruh panitia. Kemudian juga ketua PWM dan jajaran yang hadir langsung ke Pessel. Semoga menjadi titik awal untuk kemajuan bagi Muhammadiyah Pessel ke depannya,” ungkap H. Aprisal.
Sementara itu, Ketua PWM Provinsi Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar menerangkan Baitul Arqam merupakan agenda penting di Muhammadiyah. Bahkan, PWM sengaja membatalkan agenda lainnya untuk bisa hadir bersama di Pessel.
“Ini Baitul Arqam terpadu kepemimpinan perdana di tingkat daerah. Jadi kami sepakat menunda agenda lain agar bisa hadir bersama di sini,” kata Bakhtiar.
Di hadapan peserta, Bakhtiar mengakui, saat ini banyak persoalan yang dihadapi Muhammadiyah. Terutama soal kepatuhan dan kepedulian terhadap organisasi.
“Banyak pimpinan Muhammadiyah tidak lagi menjalankan ketentuan organisasi, tidak peduli dengan organisasi. Ini menjadi pekerjaan rumah setiap masa kepemimpinan,” beber Bakhtiar.
Pada dasarnya, tegas Bakhtiar, kepemimpinan di Muhammadiyah akan dipertanggungjawabkan terhadap sesama maupun kepada Allah SWT. Hal ini harus dihayati oleh seluruh pimpinan.
“Dengan Baitul Arqam ini, kita kembali menyadarkan akan tanggungjawab tersebut. Samakan persepsi soal ideologi dan juga persyarikatan. Apalagi, saat ini banyak kader yang aktif di gerakan dakwah lain, dan berpotensi mengganggu eksistensi ideologi Muhammadiyah,” tuturnya menyayangkan.
Bakhtiar mengharapkan, dengan aktifnya Baitul Arqam di seluruh daerah bisa menjadi wadah untuk memperkuat kembali ideologi Muhammadiyah di tingkat pimpinan. Sehingga ke depan semuanya bisa seayun selangkah. Tidak jalan sendiri-sendiri dan saling mengayomi.
Di sisi lain, ketua Panitia Baitul Arqam, Mardianton menjelaskan, Baitul Arqom terpadu Muhammadiyah Pessel bakal berlangsung selama 3 hari dari 17-19 Agustus 2023 di Hotel Hotel Anardio Painan.
Selama Baitul Arqam, pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan mendapatkan pembekalan dari Master of Training Muhammadiyah Sumbar. Materi yang diberikan berkaitan dengan ideologi dan Kemuhammadiyahan.
“Semoga bisa melahirkan kesamaan pemahaman dan juga tindakan untuk pengembangan Muhammadiyah ke depannya,” harap Mardianton yang juga tercatat sebagai pimpinan di Muhammadiyah Pessel.(Alp)