AGAM – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) terus berkoordinasi dengan Posko Induk BPBD Kabupaten Agam, Selasa (1/8/2023). Hal itu dilakukan untuk program masa tanggap darurat fase ke-2.
Masa tanggap darurat tahap pertama telah selesai pada tanggal 27 Juli dan diperpanjang untuk tahap kedua hingga tanggal 10 Agustus 2023.
Ketua MDMC Sumbar Portito mengatakan, setelah masa tanggap darurat yang ditetapkan PWM Sumbar berakhir, pihaknya pun menggelar rapat evaluasi dengan PWM Sumbar di Gedung Dakwah Muhammadiyah.
Rapat tersebut membahas tentang program lanjutan yang dilakukan MDMC Sumbar di masa tanggap darurat tahap kedua yang ditetapkan Pemkab Agam hingga 10 Agustus mendatang.
“Kami koordinasi lanjutan dengan PDM Kabupaten Agam terkait program lanjutan di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya,” katanya.
MDMC Sumbar merekomendasikan program penyaluran school kit, hygen kit, family kit, sembako, pembuatan pipanisasi, pendampingan psikososial dan traumahiling hingga pembentukan jemaah tangguh bencana.
“Kami prioritaskan pembangunan pipanisasi. Itu sudah kami koordinasikan dengan Kepala BPBD Agam Bambang Warsito dan Alhamdulillah respon beliau sangat bagus,” katanya.
Pihaknya juga akan terus melanjutkan koordinasi dengan tokoh masyarakat, wali jorong dan wali nagari. Hal ini dilakukan demi terlaksananya pembuatan pipanisasi yang berjarak sekitar 1 kilometer ke pusat mata air.
“Alhamdulillah, MDMC Sumbar sudah mendapatkan donatur yang mau membantu untuk program ini,” katanya. (Hafiz)