Agam – Bencana alam berupa banjir dan longsor yang melanda kawasan Kota Padang, Padang Pariaman hingga Kabupaten Agam membawa dampak besar terhadap masyarakat. Ribuan masyarakat terdampak.
Merespon kondisi itu, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Menagement Center (MDMC) Sumatera Barat terus bergerak membantu penanggulangan bencana di tiga daerah tersebut.
Dalam penanggulangan bencana, MDMC menggandeng berbagai lembaga. Mulai dari Universitas Muhammdiyah Sumbar, Politeknik Aisyiyah Sumbar, RS Aisyiyah Kota Pariaman dan RS Aisyiyah Kota Padang.
“Dari hasil evaluasi, kita bersama lembaga terkait menetapkan Kabupaten Agam sebagai skala prioritas penanggulangan. Hal itu lantaran dampaknya cukup besar bagi masyarakat,” terang Ketua MDMC Sumbar, Portito, Minggu (23/7/2023).
Dalam mempercepat penanggulangan, MDMC bersama rumah sakit dan kampus Muhammadiyah mendirikan posko layanan di Jorong Pantas yang menjadi daerah terparah pasca diterjang banjir bandang dan tanah longsor.
MDMC Sumbar mencatat, ada lebih kurang 661 jiwa terdampak di Jorong Pantas. Sejak mendirikan dapur umum di lokasi, setidaknya sudah 4.200 porsi makanan yang disalurkan untuk warga dan relawan.
“Kami juga mencatat, setidaknya 129 warga sudah mengakses layanan kesehatan dari tim gabungan UMSB, Polita dan Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman dan Kota Padang,” terang Portito.
Untuk mobilisasi relawan di bawah Komando MDMC di Jorong Pantas berasal tercatat lebih kurang 38 orang. Mereka berasal dari UM Sumbar sebanyak 14 Orang, Politeknik Aisyiyah Sebanyak 14 Orang, RS Aisyiyah Kota Pariaman 5 Orang, dan RS Aisyiyah Kota Padang 5 Orang.
Buka Posko Sampai Masa Tanggap Selesai
MDMC Sumbar bersama lembaga mitra akan tetap membuka posko layanan sampai berakhirnya masa tanggap bencana. Layanan yang diberikan tidak hanya dapur umum dan kesehatan, tapi juga pendampingan psikis, bantuan pembersihan dan layanan logsitik.
“InsyaAllah kita akan buka terus layanan bagi masyarakat hingga kondisi normal kembali,” beber Portito yang turun langsung di lokasi bersama jajaran MDMC Sumbar.
Dalam mempercepat pemulihan, MDMC mengajak seluruh amal usaha dan lembaga Muhammadiyah untuk bersama-sama membantu pemulihan pasca bencana. Termasuk lembaga sosial kemanusiaan lainnya.
Sejumlah kebutuhan menjadi prioritas bagi masyarakat korban bencana. Mulai dari peralatan psikososial, school Kit, hygen kit, dan famili kit.
“Kita juga menargetkan bantuan pipanisasi untuk akses air bersih bagi masyarakat. Panjangnya sekitar kurang lebih 1 kilometer,” jelas Tito.
Bagi lembaga dan donatur yang tertarik menyalurkan bantuan melalui MDMC Sumbar, bisa menyampaikan bantuan dalam bentuk apapun melalui posko bencana Muhammadiyah Summbar di Gedung Dakwah Muhammadiyah, atau juga bisa langsung ke lokasi.
“Terimakasih kepada semua donatur, lembaga yang turun langsung mengirim ralawan di Agam. Bantuan yang diberikan sangat meringankan masyarakat korban bencana. Semoga menjadi amal,” tutupnya.(hafiz)