PADANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat menyarankan, tahun depan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah, Padang Panjang, diharapkan memiliki seribu santri. Sarana dan personalia pun harus dipersiapkan.
“Target kita tahun berikutnya, Ponpes Kauman Muhammadiyah memiliki seribu santri. Untuk itu harus ada langkah-langkah konkret yang akan ditempuh. Itu menjadi bagian pokok tugas Badan Pembina Pesantren (BPP) Kauman,” ujar Ketua PWM Dr. Bakhtiar, M.Ag, Senin (17/7), saat memberi arahan pada rapat persiapan pengukuhan BPP Kauman, di ruang rapat kantor PWM, Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Sawahan Padang.
Rapat itu dipimpin Sekretaris PWM Sumbar H. Apris dihadiri Wakil Ketua Ki Jal Atri Tanjung dan Afrijal Harun, Ketua Lembaga Pembinaan Pesantren (LP2) Hendri Novigator, Wakil Ketua PDM Pabasko Musriadi Musanif beserta Sekretaris Yandri Naga dan Bendahara H. Ali Usman Syuib.
Dari jajaran pesantren, rapat dihadiri Mudir Dr. Derliana, wakil-wakil mudir, kepala Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (KMM) Kauman, dan Kepala Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) Kauman Yuliar.
Bakhtiar menjelaskan, BPP adalah lembaga baru di lingkungan Muhammadiyah yang dibentuk oleh pimpinan persyarikatan penyelenggara untuk tugas-tugas yang telah ditetapkan.
“Penyelenggara Ponpes Kauman sudah disepakati adalah PWM Sumbar. BPP dibentuk bersama oleh PWM Sumbar dan PDM Pabasko. Alhamdulillah, itu sudah selesai dilakukan. BPP akan kita kukuhkan, Rabu (19/7/2023) siang ini,” ujar Bakhtiar.
Menurutnya, Ponpes Kauman diharap bisa kembali berada di posisinya selaku pusat pendidikan kader dan pimpinan Muhammadiyah. Kalau Kauman mundur, tegasnya, maka Muhammadiyah Sumbar juga akan mundur.
Bakhtiar mengamanatkan kepada BPP Kauman agar bergerak cepat mengejar target seribu santri itu. Usai dikukuhkan, tegasnya, diharap langsung dilakukan koordinasi dengan semua stakeholder, setelahnya baru dilanjutkan dengan rapat awal BPP.
“Inventarisir masalah untuk dicarikan solusinya bersama BPP, berkoordinasi dengan PDM dan PWM, termasuk masalah dari luar. Lalu yang terpenting, regulasi harus diterapkan, BPP agar segera konsolidasi dengan persyarikatan dan pondok, sedangkan pondok diharap berlari kencang tapi tetap dengan regulasi yang jelas,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua LP2 PWM Sumbar Hendri mengatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan seluruh pesantren Muhammadiyah di Sumbar, untuk mempersiapkan langkah-langkah percepatan dan berlari kencang mencapai target yang ditetapkan.
“Pesantren Muhammadiyah itu harus mampu menjadi tempat kaderisasi ulama Muhammadiyah. Kental nuansa kemuhammadiyahannya. Kauman diharap jadi lokomotif kemajuan pesantren Muhammadiyah di Sumbar,” katanya.(mus)