Oleh Advokat Ki Jal Atri Tanjung
(Alumni Jambore Nasional Pramuka tahun 1977 di Sibolangit Sumatera Utara)
MUKTAMAR Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ke-4 Tahun 2023 akan dilaksanakan pada tanggal 8-11 Muharram 1445 H/26-29 Juli 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur.
Di tengah keprihatinan saya terhadap kompleksitas problematika kehidupan berbangsa dan bernegara, maka saya menaruh harapan saya dari ini.
Menyikapi situasi saat ini, HW wajib kita maksimal dalam pembinaannya, baik di bidang keorganisasiannya maupun Sumber Daya Manusianya, sehingga menjadi berkualitas untuk menghadapi tantangan alam dan zaman, yang semakin menghanyutkan generasi kita sekarang ini, dan juga mencemaskan kehadiran generasi yang akan datang.
Jangan sampai, generasi yang sekarang dan generasi yang akan datang kehilangan jati diri dan integritas pribadi, dalam menghadapi semua situasi yang selalu berkembang dengan pesat, sehingga mereka ikut menghanyutkan diri dalam situasi yang membahayakan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain.
Selamat Muktamar Gerakan Kepanduan HW, semoga HW selalu memberikan andil dalam menyelamatkan ibu pertiwi, yang saat ini lagi bersedih hati melihat generasinya berdiam diri, menghadapi “penjajahan terhadap pribumi” di semua lini kehidupan yang hampir dikuasai oleh oligarki.
Muktamar HW di Malang ini, sebaiknya memikirkan langkah ke depan nasib bangsa dan negara kita ini, yang sedang menghadapi problematika kehidupan yang sangat komplit, sehingga bangsa dan negara kita tidak dalam situasi yang baik-baik saja, tetapi tengah dalam kemalangan panjang yang bisa saja tak ada ujungnya.
Peranan dan strategi HW sangat diharapkan dalam merumuskan langkah ke depan, untuk menyelamatkan bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Muktamar HW di Malang tahun ini, sebuah momentum yang tepat dan strategis untuk menunjukkan eksistensi HW di mata pemerintah kita sekarang ini, sekaligus menunjukkan kepada dunia internasional, bahwa bangsa kita ini punya benteng pertahanan yang tidak mudah untuk ditembus dan dijajah oleh bangsa asing. Salah satu benteng itu adalah HW.
HW kebanggaan Muhammadiyah sekaligus menjadi kebanggaan bangsa dan negara kita Indonesia. HW mampu menancapkan keimanan dan ketaqwaan ke dada generasi bangsa ini, namun juga dapat menancapkan merah putih di dada setiap generasi bangsa ini.
Peranan yang strategis ini menjadi tanggungjawab bersama untuk dirawat dengan sebaik-baiknya, sehingga HW selalu siap sedia di lini manapun menjadi pagar hidup bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Demikianlah harapan di tengah keprihatinan saya, yang harus saya sampaikan sebagai wujud kecintaan saya kepada HW, Muhammadiyah, bangsa dan negara Republik Indonesia ini.***