Padang – Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi mengajak ‘Aisyiyah Sumbar untuk berkolaborasi menghadapi berbagai tantangan keagamaan dan kebangsaan ke depannya.
Menurutnya, banyak tantangan berat yang mesti menjadi perhatian bersama. Terutama terkait berbagai fenomena perilaku generasi muda dan penyimpangan di tengah masyarakat.
“Kita semua harus berkolaborasi menghadapi Fenomena LGBT, pernikahan beda agama hingga kenakalan remaja,” kata Mahyeldi saat puncak peringatan Milad ‘Aisyiyah di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (8/7/2023).
Gubernur menegaskan, jika tidak ada gerakan nyata dalam melawan berbagai penyimpangan perilaku itu, akan mengancam masa depan bangsa. Generasi muda akan sangat mudah terjerumus pada hal-hal negatif.
Penggunaan handphone pada kalangan generasi muda disinyalir menjadi salah satu media pemicu kenakalan dan penyimpan perilaku. Akses tanpa pengawasan orang tua akan beresiko anak terpapar berbagai konten negatif.
“Kita bersama berbagai pihak tengah mengkaji penggunaan handphone pada anak dan remaja. Dampak dari penggunaan handphone ini sangat luar biasa,” terang Mahyeldi.
Terkait berbagai tantangan itu, Mahyeldi mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menjadi garda terdepan melalui media sekolah, masjid dan Musala hingga kegiatan lainnya.
“Tugas kita menyiapkan generasi emas 2045. Beban ini juga berada di pundak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta organisasi masyarakat lainnya. Mari kita berkolaborasi membentuk generasi terbaik masa depan,” tutup Mahyeldi.
Peringatan Milad ke-106 ‘Aisyiyah di Sumatra Barat dipusatkan di Masjid Raya Sumbar. Selain warga, pengurus daerah dan wilayah Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah, juga hadir langsung ketua PP ‘Aisyiyah, Dr. Salmah Orbayinah dan jajaran.(Adpi)