Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

KabarMu · 7 Jul 2023 14:31 WIB ·

Miliki Prospek Ekonomi, PCM Bukit Sundi Solok Kembangkan Usaha Kebun Nilam


 Tanaman Nilam yang dikembangkan PCM Bukit Sundi Kabupaten Solok.(Albert) Perbesar

Tanaman Nilam yang dikembangkan PCM Bukit Sundi Kabupaten Solok.(Albert)

Solok, Klikpositif – Cabang Muhammadiyah Muaro Paneh Bukit Sundi Kabupaten Solok merintis usaha perkebunan nilam. Tanaman Atsiri itu dinilai memiliki potensi ekonomi cukup tinggi.

Pada tahap awal, PCM bersama warga Muhammadiyah akan melakukan penanaman sebanyak lebih kurang 1000 batang di lahan yang disewa seluas setengah hektare.

Ketua PCM Bukit Sundi, Ir. Salherizon, tanaman Nilam memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus. Minyak hasil penyulingan juga memiliki harga jual cukup tinggi.

“Saat ini baru tertanam sekitar 200 bibit Nilam. Kita targetkan sekitar seribu batang. Nantinya akan kita lakukan penyulingan untuk menghasilkan minyak atsiri,” kata Salherizon, Kamis (6/7/2023).

Menurut insinyur lulusan Faperta Unand itu, prospek usaha tanaman nilam cukup menjanjikan. Selain cukup mudah berkembang, biaya pemeliharaan hingga usai panen juga cukup murah.

Baca Juga:  Matahari Dunia Menggema di Bumi Para Wali; Budaya Berkemajuan Grand Opening RS Sarkies 'Aisyiyah Kudus

Pihaknya menargetkan, dari lahan seluas setengah hektare itu, bisa menghasilkan minimal 500 kilogram nilam basah sekali panen. Dari 100 kilogram nilam, bisa menghasilkan lebih kurang 3 liter minyak Atsiri.

“Hasil produksi Nilam tergantung kesuburan lahan. Kemudian untuk penyulingan, kita akan lakukan sendiri menggunakan alat suling yang ada. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.

Saat ini, harga minyak Atsiri tanaman dengan nama latin Pogostemon Cablin Benth itu cukup mahal. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19, harganya bisa mencapai Rp1 juta rupiah per liter. Permintaan pasar juga cukup tinggi.

Ia mengharapkan, usaha pertanian yang dilakukan PCM Bukit Sundi bisa sukses dan memberikan hasil maksimal untuk persyarikatan. Juga tidak tertutup peluang usaha lainnya yang bisa dikembangkan bersama.

Baca Juga:  Tapak Suci Pimda Agam lampaui Target Medali

“Kita akan terus mencoba untuk menggali berbagai usaha yang bisa berdampak ekonomi untuk persyarikatan dan juga warga Muhammadiyah serta masyarakat,” tutupnya.(Albert)

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wirid Priodik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawa Perubahan Untuk Berkemajuan

25 Februari 2024 - 23:11 WIB

Asrama untuk Santri Baru Kauman Hampir Selesai

15 Februari 2024 - 15:56 WIB

Padang Panjang

Panti Asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah Dapat Bantuan Sembako dan Bahan Kebersihan

13 Februari 2024 - 08:52 WIB

Kabar Duka, Kabid Organisasi IPM Sijunjung Zahid Rahman Meninggal Dunia

11 Februari 2024 - 08:16 WIB

LazisMu Sumbar Bantu Gina Asriani Byksad, mahasiswa Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi/D3

10 Februari 2024 - 14:32 WIB

S.St Tanamir dan Suryati terpilih sebagai ketua PRM dan PRA Muko Jalan, Tanjung Raya

9 Februari 2024 - 22:58 WIB

Trending di AUM