PADANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (PWM Sumbar) bakal menggelar Focus Group Discussion (FGD) hari Sabtu, 1 Juli 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Sumbar, Jalan Sawahan 62, Kota Padang.
“Kegiatan FGD itu digelar dalam rangka realisasi percepatan konsolidasi keuangan dan kehartabendaan,” kata Sekretaris PWM Sumbar, Apris, usai rapat persiapan FGD di GDM 62 Padang, Jumat (30/6/2023).
Selain Apris, rapat persiapan FGD tersebut juga dihadiri Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar. Kemudian, Wakil Ketua PWM Ki Jal Atri Tanjung, Bendahara dan Wakilnya M. Najmi dan Imdibkri. Selanjutnya, Ketua Majlis Pendayagunaan Wakaf Syamsurizal, Ketua LPPK PWM Sumbar yang juga Wakil Rektor II UM Sumbar, Puguh Setiawan.
Apris menjelaskan, narasumber FGD tersebut didatangkap dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yakni Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf, Amirsyah Tambunan dan Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan(LPPK), Nizam Burhanuddin.
Selanjutnya, narasumber dari PWM Sumbar Kijal Atri Tanjung, Wakil Ketua yang membidangi LPPK. Kemudian, M. Najmi, Bendahara PWM Sumbar yang membidangi pendayagunaan wakaf, serta Imdibkri, Wakil Bendahara yang juga praktisi perbankan.
“FGD akan diikuti ketua dan wakil ketua PDM yang membidangi wakaf dan pembinaan keuangan. Kemudian juga diikuti majlis pendayagunaan wakaf, LPPK, majelis hukum dan majelis ekonomi wilayah serta daerah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Sumbar, Kijal Atri Tanjung megatakan, FDG ini sangat penting untuk akselerasi konsolidasi dan penataan keuangan Muhammadiyah.
“Potensi keuangan Muhammadiyah harus dimobilisasi dan sinergitas antar pimpinan persyarikatan dengan amal usaha harus dibangun. Upaya ini sangat inheren dengan upaya yang sedang dilakukan wilayah, sekaligus mengejar ketertinggalan dari wilayah-wilayah lain,” tegasnya.
Kemudian, asas efesiensi dan efektifitas sangat diperlukan dalam penataan dan penyusunan anggaran. Dengan kata lain, prinsip tranparansi dan akuntabilitas penting direalisasikan di seluruh level pimpinan dan amal usaha. “FGD ini penting dilaksanakan,” tutur Kijal.
Senada dengan itu, Bendahara PWM Sumbar, M. Najmi mengatakan, sampai saat ini, masih banyak kehartabendaan Muhammadiyah, terutama terkait dengan harta wakaf di Sumbar yang belum diproduktifkan.
“Luasnya cukup besar meski tidak berada dalam satu hamparan. Wakaf juga ada yang dalam status quo karena digugat pihak lain. Kegiatan FGD ini sangati inheren dengan program percepatan dan konsolidasi pendayagunaan wakaf dan kehartabendaan lainnya,” katanya.
Wakil Bendahara PWM Sumbar, Imdibkri menambahkan, penataan keuangan dan kehartabendaan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya Muhammadiyah memobilisasi potensi. “Jika semua tertata dan lebih produktif, tentu akan menjadi kekuatan ekonomi Muhammadiyah,” katanya. (***)