PADANG — Untuk peningkatan intensitas pembinaan Pondok Pesantren Kauman, sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah di Kota Padang Panjang, dibutuhkan kerja cepat, terukur, dan terkoordinir.
“Alhamdulillah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat bersepakat dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko), melakukan berbagai usaha untuk memajukan Pondok Pesantren Kauman,” ujar Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar, M.Ag, Senin (26/6), usai menggelar rapat PWM Sumbar dan PDM Pabasko, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Jl. Sawahan Padang.
Dari PWM, selain ketua, rapat juga diikuti Sekretaris PWM Drs. H. Apris, MM, Wakil-wakil Ketua Dr. Zaim Rais, MA, Ki Jal Atri Tanjung, MH., Drs. H. Marhadi Efendi, M.Si., dan Imdikri. Sedangkan PDM Pabasko diwakili Sekretaris Drs. H. Yandri Naga, Wakil-wakil Ketua Dr. Taufik Hidayat, Muhammad Syafran, M.Sc., dan Musriadi Musanif, S.Th.I.
Bakhtiar menjelaskan, pada rapat itu juga disepakati untuk segera membentuk Badan Pembina Pesantren (BPP) Kauman, sesuai dengan aturan yang berlaku. Mudah-mudahan, tegasnya, PWM Sumbar dan PDM Pabasko sudah bisa membentuk sekaligus mengukuhkan BPP Kauman itu dalam dua pekan ke depan.
Menurutnya, saat ini Pondok Pesantren Kauman sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat, sehingga peminatnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepercayaan publik itu, tegasnya, perlu terus dirawat, salah satunya adalah dengan terus mengupayakan tegaknya aturan-aturan yang ada di Muhammadiyah.
“Kauman terus kita dorong untuk mendapat kepercayaan masyarakat, salah satu di antaranya adalah dengan meningkatkan konsolidasi semua unsur, di antaranya PWM Sumbar, PDM Pabasko, jajaran pimpinan pondok, dan BPP yang segera akan kita kukuhkan,” ujarnya.
Apa yang disebut Bakhtiar, diamini Apris. “Harus ada upaya bersama untuk memajukan pesantren ini,” katanya.
Secara khusus, menurut Apris, PWM Sumbar memang belum pernah membahas terkait dengan usaha-usaha percepatan pembentukan BPP Kauman. Rapat ini, tegasnya, berhasil mengambil kata sepakat, sehingga BPP Kauman segera akan dibentuk, sehingga tugas-tugas pembinaan pesantren akan semakin intensif, terkoordinasi, dan terukur.
Ki Jal Atri dan Zaim Rais pun sepakat, masalah pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren Kauman tidak bisa diselesaikan secara parsial, tetapi harus dilakukan melalui kolaborasi yang baik antara PWM Sumbar dan PDM Pabasko.
“Kita bermain dengan aturan yang ada. Itu rujukan utama. Tak mungkin amal usaha bisa jalan sendiri. Semua harus dengan koordinasi dan kolabotrasi bersama pimpinan persyarikatan,” tegasnya.
Sementara Zaim mengajak semua pihak untuk membaca aturan yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak salah kaprah dalam mengambil kebijakan. Kerangka berpikir kita, sebutnya, bagaimana memajukan pesantren dengan baik.
Yandri yang memimpin delegasi PDM Pabasko menyebut, pihaknya sudah sepakat dengan PWM untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam percepatan pembinaan Pondok Pesantren Kauman, dan menata Kauman menjadi lebih baik.
“Langkah awal adalah dengan membentuk BPP Kauman. Nanti sesuai kewenangannya, BPP Kauman akan mengambil berbagai kebijakan juga, termasuk dalam hal ini soal penetapan mudir, pembuatan anggaran, audit keuangan, dan tugas-tugas lain yang diatur qaedah-qaedah Muhammdiyah,” tegasnya.(mus)