Menu

Mode Gelap
Sukseskan Muktamar XX, Kader IMM Sumbar Siap Gebrak Palembang Audiensi HW ke UM Sumbar: Sinergi Musywil dan Milad ke-105 Aisyiyah Rekomendasikan Perbaikan Pemilu, Simak di Sini Tim MenaraMu Laporkan Pengembangan Media di Pleno PWM Pilkada Halal dan Bermartabat

KabarMu · 25 Jun 2023 13:47 WIB ·

Dua Sekolah Amal Usaha Muhammadiyah Kabupaten Solok akan Dikonversi Menjadi Pondok Pesantren


 Silaturahim Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar dan jajaran dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Solok di Panti Asuhan Bukit Kili.(Syafriadi) Perbesar

Silaturahim Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar dan jajaran dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Solok di Panti Asuhan Bukit Kili.(Syafriadi)

Solok – Muhammadiyah Kabupaten Solok akan merubah status dua sekolah madrasah tsanawiyah menjadi pondok pesantren. Sekolah tersebut yakni Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sumani dan MTsM Bukit Kili, Kecamatan Kubung.

Konversi itu sebagai langkah dalam meningkatkan kualitas amal usaha Muhammadiyah. Apalagi, kecendrungan saat ini masyarakat lebih memilih menyerahkan anak-anak mereka untuk menuntut ilmu di pesantren.

Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar mengatakan, amal usaha sekolah Muhammadiyah Kabupaten Solok harus bertransformasi sehingga bisa unggul dan menjadi rujukan pendidikan. Di Kabupaten Solok belum punya itu, kecuali amal usaha TK.

“Sekolah Muhammadiyah harus punya keunggulan. Tidak bisa biasa-biasa saja. Makanya, langkah mengkonversi sekolah Tsanawiyah menjadi pontren, akan sangat baik,” kata Bakhtiar saat kunjungan ke PDM Kabupaten Solok, Ahad (25/6/2023).

Baca Juga:  Hilman Latief Ajak Muhammadiyah Sumbar Perkuat Tata Kelola Keuangan

Menurut Bakhtiar, saat ini sekolah reguler tidak lagi menjadi daya tarik bagi masyarakat. Dan biasanya hanya diisi oleh masyarakat sekitar sekolah. Sementara, pesantren dengan berbagai program unggulan, lebih diminati.

“Sekarang orang tidak lagi pandang biaya soal pendidikan. Akan tetapi mutu dan kualitas dari sekolah, seperti pesantren. Selain pengetahuan, juga ada kurikulum berbasis agama Islam. Ini yang banyak dicari saat ini,” kata Bakhtiar.

Sementara itu, ketua majlis pengembangan pondok pesantren Muhammadiyah Sumbar, Hendri Novigator menjelaskan, peralihan status dari sekolah reguler menjadi pondok pesantren menjadi salah satu strategi memajukan amal usaha Muhammadiyah.

“Di Kabupaten Solok memang belum ada sekolah unggulan. Dan Konversi menjadi pontren menjadi langkah strategis menuju hal itu. Untuk konversi, perlu pembenahan dan proses administrasi ke lembaga terkait,” bebernya.

Baca Juga:  Asrama untuk Santri Baru Kauman Hampir Selesai

Menurutnya, dengan fasilitas yang ada saat ini, sangat memungkinkan konversi sekolah menjadi pondok pesantren. Fasilitasnya sudah ada, tinggal melengkapi berbagai persyaratan lainnya.

“Muhammadiyah harus berani mengambil langkah nyata. Kita belajar dari Al-Mumtaz, dulu hanya berasal dari mengontrak, kini sudah besar. Bukan mustahil kita lakukan juga di Kabupaten Solok,” terangnya.

Sementara itu, Ketua PDM Solok, Buya Darman menyambut positif dukungan PWM untuk mengalihsatuskan sekolah Muhammadiyah menjadi pesantren.

“Gayung bersambut, ini merupakan langkah bagus dalam memajukan amal usaha Muhammadiyah. Tentunya ke depan, kita harus berkolaborasi untuk mempercepat proses ini,” tutup Buya Darman.(*)

Artikel ini telah dibaca 159 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Wirid Priodik Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawa Perubahan Untuk Berkemajuan

25 Februari 2024 - 23:11 WIB

Asrama untuk Santri Baru Kauman Hampir Selesai

15 Februari 2024 - 15:56 WIB

Padang Panjang

Panti Asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah Dapat Bantuan Sembako dan Bahan Kebersihan

13 Februari 2024 - 08:52 WIB

Kabar Duka, Kabid Organisasi IPM Sijunjung Zahid Rahman Meninggal Dunia

11 Februari 2024 - 08:16 WIB

LazisMu Sumbar Bantu Gina Asriani Byksad, mahasiswa Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi/D3

10 Februari 2024 - 14:32 WIB

S.St Tanamir dan Suryati terpilih sebagai ketua PRM dan PRA Muko Jalan, Tanjung Raya

9 Februari 2024 - 22:58 WIB

Trending di AUM